Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
18 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
16 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
14 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
14 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pertagas Niaga Suplai Gas ke Kuala Tanjung Via Arun

Pertagas Niaga Suplai Gas ke Kuala Tanjung Via Arun
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
Jum'at, 23 Februari 2018 08:04 WIB

JAKARTA - PT Pertagas Niaga menargetkan akan menyalurkan gas untuk industri lebih banyak lagi di Sumatera Utara. Langkah itu diambil setelah memenuhi kriteria dari salah satu industri di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

President Director Pertagas Niaga Linda Sunarti mengatakan salah satu anak usaha Bakrie Group, PT Domas Agrointi Prima, menjadi perusahaan pertama di Kuala Tanjung yang disuplai Liqufied Natural Gas (LNG) dengan moda transportasi truk isotank (LNG trucking).

"Pertengahan Februari ini dan kami sudah berhasil mengirimkan LNG ke PT Domas Agrointi Prima," kata Linda, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat 23 Februari 2018.

Ia menjelaskan alokasi LNG tersebut diperoleh dari KKKS Chevron IDD Bangka, Bontang, yang kemudian dikapalkan menuju Lhokseumawe, Aceh. Selanjutnya LNG ini disalurkan melalui Filling Station di PT Perta Arun Gas ke truk isotank LNG berukuran 40 feet (0,76 MMSCF) dan diantarkan langsung ke kawasan industri di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

"Setidaknya butuh 16 jam untuk menempuh perjalanan 470 km dari Lhokseumawe menuju Kuala Tanjung," jelas Linda.

Target konsumen LNG melalui truk isotank, menurut Linda, adalah industri-industri yang wilayahnya belum tersambung oleh jaringan pipa gas distribusi. Tidak ditampik, banyak industri yang membutuhkan suplai gas di wilayah Sumbagut maka LNG trucking diharapkan menstimulasi pertumbuhan industri yang membutuhkan gas dalam waktu dekat.

"Moda LNG trucking ini adalah yang paling tepat sebagai bridging sebelum mereka mendapatkan gas melalui jaringan pipa distribusi. Dan Pertamina merupakan pelopor pertama di Indonesia," ungkap Linda.

Suplai gas melalui LNG trucking ini bukan kali pertama dilakukan oleh Pertagas Niaga. Sebelumnya pola yang sama telah dilakukan bagi industri di Kawasan Industri Medan III, Pulau Kalimantan dan kawasan timur Indonesia. Selain industri, LNG trucking juga dimanfaatkan oleh PLN untuk kebutuhan pembangkit listrik.

"Tren ke depan suplai gas di Indonesia akan menggunakan LNG supaya dapat menjangkau wilayah-wilayah terpencil. Ini dilakukan agar ada pemerataan energi di seluruh wilayah Indonesia," jelas dia.

Proyek LNG trucking telah dirintis oleh PTGN sejak 2015. Diperkirakan hingga akhir 2018, kebutuhan konsumen untuk menggunakan LNG trucking sebesar 5.000 MMSCF yang akan disuplai melalui titik Arun dan Bontang.

"Rencananya dalam waktu dekat Pertamina juga akan menambah titik suplai LNG di Pulau Jawa," tutup dia.

Editor:Kamal Usandi
Sumber:medcom.id
Kategori:GoNews Group, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/