Darmayanti Lubis Dorong Dunia Pendidikan Untuk Generasi Emas 2045
Penulis: Muslikhin Effendy
Darmayanti menjelaskan negara ini maju bila dibidang pendidikan Indonesia lebih terencana dan lebih terarah. Tentunya hal itu perlu campur tangan dan perhatian pemerintah.
“Pemerintah jangan membuat kebijakan-kebijakan kontroversi yang tidak dipahami oleh masyarakat. Karena generasi emas tidak lepas dari bagaimana pendidikan yang berkualitas,” ucap Darmayanti di GOR Purnawarman, Purwakarta, Jawa Barat (25/2).
Tak hanya pendidikan, Darmayanti mengatakan faktor keluarga juga merupakan hal penting dalam sebuah perencanaan yang matang. “Tak hanya itu institusi keagamaan harus punya peran yang optimal dan maksimal bagaimana membawa bangsa ini kedepan untuk membangun karakter-karakter,” tuturnya.
Terakhir, lanjut dia, yaitu kebijakan pemerintah. Artinya, kebijakan pemerintah tidak boleh lagi mengeluarkan kebijakan yang gagal seperti kurikulum yang terlalu berat. “Empat hal tersebut harus bergandeng tangan,” ujar Darmayanti.
Darmayanti juga mewanti-wanti siapapun yang duduk dipemerintahan harus berpikir bahwa 2045 ini akan menghasilkan anak-anak muda. Dimana generasi muda yang sekarang akan menjadi sukses dikemudian nanti. “Makanya harus betul-betul membuat kebijakan. Tidak boleh berdampak negatif,” tegas dia.
Ia menambahkan pada 30 tahun yang akan datang penduduk Indonesia akan meningkat menjadi 400 juta jiwa tepatnya pada tahun 2045. Dimana pada tahun tersebut Indonesia sebagai “Generasi Muda Emas” karena bertepatan 100 tahun Kemerdekaan Indonesia.
"Jadi kita bisa bayangkan bagaimana kita harapkan generasi-generasi muda dari mulai yang sekarang hingga tahun 2045 dalam 100 kemerdekaan nanti bahwa mereka-mereka lah yang akan menjadi pemimpin bangsa ini dan membawa kearah yang lebih baik dan memperhatikan bangsa dan seterusnya,” kara Darmayanti.
Ia mengibaratkan generasi muda ibarat jam 12, dimana matahari disaat tertinggi dan terang-terangnya, bahkan disaat potensinya sangat besar. “Artinya bahwa potensinya akan menjadi optimal, menjadi positif bagi semua pihak agama, bangsa, negara, keluarga dan seterusnya seandainya tidak otomatis,” tegas Darmayanti.
Menurutnya potensi maksimal tidak akan otomatis menjadi yang terbaik. Namun harus ada sebuah perencanaannya. “Semua harus jelas rencananya dan harus ada tujuannya dalam sebuah sistem,” kata Wakil Ketua DPD RI itu. ***
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Politik, DKI Jakarta, Jawa Tengah |