Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
Politik
24 jam yang lalu
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
2
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
12 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
4
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
2 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
5
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
1 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  GoNews Group

15 Persen Masyarakat Mentawai Masih Hidup di Pedalaman

15 Persen Masyarakat Mentawai Masih Hidup di Pedalaman
Selasa, 27 Februari 2018 20:20 WIB

MENTAWAI - Masyarakat Kabupaten Kepualuan Mentawai yang hidup di pedalaman dan di bawah garis kemiskinan hingga 2018 masih mencapai 15 persen.Hal itu disampaikan Wakil Bupati Kabupaten Kepualuan Mentawai, Kortanius Sabeleake saat kunjungan Wakil Gubernur Sumatera Barat ke daerah itu, Senin (26/02/2018).

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Mentawai, mencatat tahun 2013, angka kemiskinan di Mentawai 16,12 persen dari jumlah keseluruhan masyarakat Mentawai yaitu 67.322 jiwa.

Dikatakan Korta, hingga saat ini, ada 5 persen masyarakat yang hidup di pedalaman Mentawai masih primitif. "Ini memang suatu yang tetap menjadi pemikiran pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam menjangkau masyarakat untuk bersosialisasi," ujarnya.

Dikatakannya, dengan adanya pembangunan infrastruktur, tentunya akan dapat melakukan berbagai hal untuk memajukan masyarakat di pedalaman, serta untuk pembangunan daerah. "Bersosialisasi dan membawa kepada perubahan yang lebih baik secara perlahan," ungkapnya.

Persoalan Mentawai dalam memajukan masyarakat memang terkendala soal akeses jalan yang sulit untuk menjangkau kehidupan mereka. "Dengam adanya pembangunan trans Mentawai, trans Laut Mentawai dan pembangunan infrastruktur lain, seperti pelabuhan laut dan udara dimasing-masing pulau besar, tentu saja akan membuka pertumbuhan ekonomi yang cepat," jelas Korta.

Namun, ia juga mengingatkan, pembangunan ini tentunya tidak bisa secara cepat, akan tetapi berkelanjutan hingga tahun 2030 sesuai perencanaan. "Ini akan dinikmati anak cucu kita kedepan, hari ini berbuat untuk kebaikan esok.Tentu, ini juga akan menjadi sumbangsih bersama untuk kita dikemudian hari," katanya.

Sebelumnya, data dari pemprov Sumbar, mencatat penduduk miskin di Mentawai mencapai 14,96 persen. Sedangkan untuk keseluruahan wilayah Sumbar, tercatat 6,7 persen atau sebanayak 359.900 jiwa. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Sumatera Barat, GoNews Group, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/