Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
19 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
19 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
22 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
6
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
18 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Hamid, Tukang Pijat Keliling yang Berpenghasilan Setara dengan Gaji PNS

Hamid, Tukang Pijat Keliling yang Berpenghasilan Setara dengan Gaji PNS
Hamid saat pulang larut malam dengan sepeda. [Jamaluddin Idris]
Sabtu, 03 Maret 2018 05:08 WIB
Penulis: Jamaluddin Idris
LHOKSUKON - Tukang pijat keliling asal Gampong Buket Jrat Manyang, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, Hamid (50), mampu memperoleh penghasilan yang setara dengan gaji pegawai negeri sipil (PNS).

Mengapa tidak, dalam sebulan, ia mampu memperoleh penghasilan bersih Rp4,5 juta. Hamid yang hanya bermodalkan sepeda dan tas berisi minyak urut itu siap melayani pelanggan di mana saja.

Untuk memudahkan pelanggan menghubunginya, ia justru menempelkan nomor telepon seluler miliknya di tas yang diselempangkan itu.

"Saya tiap hari berjalan mengelilingi mencari pelanggan. Biasanya saya berangkat dari rumah sekitar pukul 17.00 WIB sebelum magrib dan pulangnya terkadang pukul 03.00 WIB," kata Hamid kepada GoAceh, Sabtu (3/3/2018).

Tempat tinggal Hamid terbilang pelosok. Namun dengan keyakinannya dalam mencari nafkah ia mampu mengayuh sepeda ratusan kilometer tiap harinya.

"Ini saya baru pulang dari Idi, Kabupaten Aceh Timur. Paling cepat pukul 02.00 WIB saya pulang. Alhamdulillah pelanggan dalam semalam bisa dapat 10 orang, kadang kurang. Saya tidak mematok biaya pijat, mau kasih berapa asal ikhlas. Dikasih Rp30 ribu boleh juga, Rp20 ribu pun boleh. Kadang ada juga yang kasih Rp50 ribu," imbuh Hamid.

Kata Hamid, pijat penuh badan, kaki dan kepala, dalam satu pelanggan terkadang hanya menyita waktu satu jam. Dalam semalam, ia mendapatkan lebih dari 10 orang pelanggan.

"Rata-rata bersih dapat Rp150 per sekali berangkat. Alhamdulillah (rezeki) yang saya dapatkan ini saya sisihkan buat belanja barang kelontong di rumah. Saya kebetulan ada buka kedai jualan-jualan di kampung," tutur dia.

Siang harinya, Hamid kebanyakan memilih di kampung saja. Pria bertubuh kurus itu tidak ingin berpaku pada suatu kegiatan saja. Selain berjualan, ia juga turut mencari upah di sawah orang lain.

"Beungoh sikhan uroe poek baret sigolom tajak meu-uroet (pagi setengah hari cari upah angkut padi orang sebelum berangkat memijat)," ujarnya lagi.

Selain rajin, pria berkulit hitam ini terbilang pemberani. Ia nekat pulang pada larut malam demi mencari pelanggan pijatannya.

"Saya tidak takut. Kenapa takut. Selama saya jalan tidak bertemu apa-apa di jalan. Paling di tempat gelap ketemu ular di jalan. Saya jalan terus," tukasnya.

Kategori:Aceh, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/