Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
18 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
18 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
12 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
12 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
9 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Penguatan Rupiah Bisa Jadi Tidak Berlanjut Pekan Ini

Penguatan Rupiah Bisa Jadi Tidak Berlanjut Pekan Ini
Senin, 12 Maret 2018 10:14 WIB

 JAKARTAPenguatan rupiah bisa jadi tidak berlanjut pekan ini. Dollar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat lantaran data ketenagakerjaan negara ini positif.

Akhir pekan lalu, Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis non-farm payroll AS di Februari mencapai 313.000. Pencapaian ini jauh lebih bagus ketimbang prediksi dan realisasi bulan sebelumnya.

Dari dalam negeri, rupiah juga tertekan proyeksi defisit neraca perdagangan. BI memprediksi, defisit neraca dagang di Februari bisa mencapai US$ 230 juta.

"Defisit di sektor migas karena kenaikan harga minyak, serta impor pemerintah untuk infrastruktur menjadi faktor penyebab defisit," ujar Ahmad Mikail, Pengamat Ekonomi Samuel Sekuritas.

Analis Global Kapital Investama Berjangka Nizar Hilmy menyebut, sejatinya kekhawatiran akibat kebijakan impor AS sudah mulai mereda. Rencana pertemuan AS dan Korea Utara untuk mendiskusikan denuklirisasi juga berpotensi mengangkat kurs rupiah.

Namun, Nizar memprediksi, rupiah hari ini masih tertekan dan bergerak di kisaran Rp 13.800-Rp 13.850 per dollar AS. Hitungan Mikail, kurs rupiah bergerak antara Rp 13.780-Rp 13.890 per dollar AS.

Editor:wen
Sumber:kontan
Kategori:Sumatera Utara, GoNews Group, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/