Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
12 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
12 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
11 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
12 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
12 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group

2 Orang Tewas Diterkam, Tim Gabungan Akhirnya Dikerahkan untuk Tangkap dan Evakuasi 'Bonita' Hidup-hidup

2 Orang Tewas Diterkam, Tim Gabungan Akhirnya Dikerahkan untuk Tangkap dan Evakuasi Bonita Hidup-hidup
Rapat yang digelar untuk langkah penanganan lanjut terkait konflik harimau dan manusia di daerah Kabupaten Inhil, Rabu sore
Rabu, 14 Maret 2018 21:07 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, TNI, Polri, WWF, PKHS, perusahaan, BPBD serta warga akhirnya dibentuk untuk melakukan langkah penanganan terhadap konflik antara manusia dan harimau di Kabupaten Inhil, Riau.

Diketahui, harimau yang diduga bernama Bonita ini membuat warga ketakutan. Menurut catatan kepolisian, dua orang tewas dan satu lainnya luka akibat terkena cakaran. Menyikapi hal itu, Forkopimda dan instansi terkait pun menggelar pertemuan, Rabu (14/3/2018) di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Inhil.

Pertemuan tersebut, bertujuan untuk mencari solusi dari permasalahan konflik antara masyarakat Simpang Kanan Kecamatan Pelangiran, Inhil dengan Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae, red). Beberapa langkah segera diambil untuk menyikapinya.

"Dibentuk tim terpadu yang akan ditempatkan pada dua Posko siaga, yakni posko Kampung Danau dan posko Eboni, yang beranggotakan tim gabungan tersebut. Posko mulai diaktifkan Kamis (15/3/2018) sampai tujuh hari ke depan," ungkap Humas BBKSDA Riau Dian, Rabu malam.

Adapun upaya yang dilakukan tim ini, adalah untuk menangkap Bonita dan melakukan evakuasi ke pusat rehabilitasi. "Serta melakukan penenangan terhadap masyarakat yang berada di lokasi," lanjutnya.

Untuk menambah efektivitas operasi penangkapan, tim akan melakukan penembakan obat bius, serta mengoptimalisasi penggunaan Box trap dan perangkap lainnya. "Untuk obat bius, akan dilakukan penambahan dan alatnya diusahakan hari Kamis sampai di lokasi," ujar Dian.

Terpisah, Kapolres Inhil AKBP Christian Rony Putra mengatakan, konflik dengan harimau ini menyebabkan jatuhnya korban jiwa, di mana satu orang terluka akibat cakaran, serta dua lainnya meninggal dunia. Sebab itu, ini salah satu alasan agar dibentuk posko siaga yang beranggotakan tim terpadu.

"Tujuannya untuk mencari solusi terbaik, di mana masyarakat bisa kembali beraktivitas, dan harimau bisa terselamatkan serta dievakuasi ke habitatnya. Kita juga mendengar keluhan masyarakat yang tidak bisa beraktivitas dikarenakan hal itu," terang Kapolres Inhil. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/