Impor Barang Modal dan Bahan Baku Penolong di Riau Meningkat Hampir 200 Persen Mencapai Rp1,84 Triliun
Penulis: Ratna Sari Dewi
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, jika dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai impor pada periode Januari 2018, impor bahan baku dan penolong memberikan kontribusi terbesar yaitu 55,56 persen, diikuti barang modal 43,01 persen.
"Kenaikan impor bahan baku penolong dan barang modal yang naik tajam mendekati 200 persen ini diyakini menjadi indikator penguatan aktifitas produksi dan investasi industri," kata Aden di Pekanbaru, Sabtu (17/3/2018).
Perkembangan dan peran impor nonmigas Riau menurut golongan penggunaan selama bulan Januari 2018, urai Aden, bahan baku dan penolong mencapai 75,96 juta dolar Amerika Serikat (AS) setara Rp1.045.590.022.797 atau Rp1,04 triliun. Diikuti, barang modal mencapai 58,79 juta dolar AS setara Rp809.244.832.020 atau Rp809 miliar.
Kemudian, barang konsumsi mencapai 1,95 juta dolar AS setara Rp26.841.765.988 atau Rp26 miliar. Kendati demikian, barang konsumsi mengalami penurunan sebesar 25,61 persen.
Lanjut Aden, pada periode Januari 2018 impor nonmigas Riau terutama berasal dari Tiongkok, Malaysia, Singapura, dan Kanada. Yang mana, impor dari Tiongkok mencapai 65,79 juta dolar AS setara Rp905.599.889.413 atau Rp905 miliar dengan persentase 50,25 persen, Malaysia mencapai 16,93 juta dolar AS setara Rp233 miliar dengan persentase 12,93 persen.
Selanjutnya, impor dari Singapura mencapai 5.80 juta dolar AS setara Rp79 miliar dengan persentase 4,43 persen dan Kanada mencapai 5.42 juta dolar AS setara RRp74 miliar dengan persentase 4,14 persen.
"Kontribusi kempatnya mencapai 71,76 persen terhadap keseluruhan impor non migas," tandasnya. ***
Kategori | : | Ekonomi, Riau, Pemerintahan, GoNews Group |