Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
19 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
15 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
15 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
16 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Usai Pensiun dari Ketua DPR, Bamsoet Emoh Nyapres di 2019: Jadi Bapak Rumah Tangga Saja

Usai Pensiun dari Ketua DPR, Bamsoet Emoh Nyapres di 2019: Jadi Bapak Rumah Tangga Saja
Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo saat menyerap aspirasi warga di Kedai Kopi Jhoni. (Istimewa)
Minggu, 18 Maret 2018 21:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet, menyatakan bahwa dirinya tidak tertarik untuk ikut-ikutan memperebutkan posisi RI-1 maupun RI-2 di pemilu presiden (Pilpres) 2019.

Dirinya mengaku kalau menjabat sebagai ketua DPR saja, sudah memiliki banyak pekerjaan rumah (PR).

"Saya nggak minat nyapres atau nyawapes. Cukup jadi bapak rumah tangga saja lah, kalau pensiun nanti," ujar Bamsoet ditemui saat ngopi bareng pengacara Hotman Paris Hutapea di Kedai Kopi Johny, dibilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (18/3).

Sebelumnya, menyinggung soal keputusan pelaksanaan Pileg dan Pilpres yang akan berlangsung serentak, Bamsoet secara terang-terangan menyatakan, hal itu sebuah pilihan yang tergolong berani karena risikonya yang tinggi.

"Tahun depan pemilu serentak. Kita menjadi kelinci percobaan demokrasi sebenarnya, karena risikonya sangat tinggi," ucap mantan Ketua Komisi III DPR itu.

Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, tidak banyak negara yang berani melaksanakan serentak. Apalagi secara teknis, pelaksanaan pemilu serentak nantinya juga sulit bagi pemilih.

Sebab, rakyat tidak hanya akan memilih kepala daerah dan DPRD tingkat I dan II, tapi juga DPR RI, DPD RI, dan presiden. Sehingga bisa dibayangkan kesulitannya di bilik suara ketika pencoblosan.

"Ini sebetulnya kita sedang coba-coba, mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik," harapnya.

Terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 ini, politisi Partai Golkar itu berharap berjalan baik dan kondusif.

"Jelang pilkada, kita harus menjaga situasi yang kondusif," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/