Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
10 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
10 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
9 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ini Tanggapan Susy Susanti Soal Hasil Undian Piala Thomas dan Uber 2018

Ini Tanggapan Susy Susanti Soal Hasil Undian Piala Thomas dan Uber 2018
Susy Susanti. (istimewa)
Sabtu, 24 Maret 2018 01:32 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Ajang Piala Thomas dan Uber 2018 semakin dekat. Perebutan lambang supremasi bergengsi beregu putra dan beregu putri ini akan dilangsungkan di Bangkok, Thailand, 20-27 Mei 2018.

Berdasarkan hasil undian yang dilangsungkan di Bangkok (22/3/2018), tim putra Indonesia berada di grup B bersama Korea, Kanada dan Thailand. Sementara tim putri di grup D bersama Tiongkok, Malaysia dan Perancis.

Menanggapi hasil undian, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memilih tidak terlalu memusingkan hasil undian.

Dituturkan Susy, hasil undian memang menempatkan baik tim Thomas maupun tim Uber Indonesia bersama para unggulan, namun Susy menanggap semua masih punya peluang.

"Kita harus bisa menerima hasil undian seperti apa pun. Kalau mau menang harus siap lawan siapa saja. Pokoknya minimal harus masuk dua besar di penyisihan grup supaya bisa ke perempat final," kata Susy.

"Pokoknya lihat yang benar-benar ada di depan dulu. Kalau lihatnya batu besar di gunung, masih jauh, padahal ada kerikil di depan kita, tapi kita nggak lihat, ya tetap saja bisa jatuh," ujarnya.

Dua tahun lalu di Piala Thomas dan Uber yang berlangsung di Kunshan, Tiongkok, tim putra berhasil mencapai babak final dan dikalahkan Denmark dengan skor 2-3. Sementara tim putri terhenti di perempat final setelah dikalahkan Korea, 0-3.

Jika melihat capaian terakhir serta materi pemain, tim Thomas memang ditarget lebih jauh ketimbang tim Uber. Dalam kejuaraan Badminton Asia Team Championships 2018, tim putra Indonesia menjadi juara dengan mengalahkan Tiongkok di final dengan skor 3-1, sedangkan tim putri menjadi semifinalis usai ditaklukkan Jepang dengan skor 0-3.

"Memang tim Thomas lebih besar peluangnya, lebih punya kans. Kalau target, maunya Piala Thomas kembali ke Indonesia. Tetapi kami berpikir satu-satu dulu. Intinya semua harus lewat proses. Kami harus tetap optimis, selalu semangat. Kekompakan dan saling dukung dalam tim itu sangat besar pengaruhnya. Ada yang di perorangan bagus, tapi di tim event kurang atau sebaliknya. Ini yang harus disatukan lagi, hati dan tujuannya harus sama," sebut Susy.

"Menurut kami, untuk tim Uber, hasil semifinal sudah cukup bagus. Target awal harus lolos  penyisihan grup dulu. Hasil di BATC kemarin bisa jadi modal, tim putri memberi perlawanan ke tim juara Asia, tim putri Indonesia tidak gampang juga dikalahkan," tutur Susy.

Bicara soal komposisi pemain dalam tim inti, hingga saat ini Susy dan tim PBSI masih berdiskusi soal siapa saja yang layak masuk tim inti. Tentunya nama-nama pemain top seperti pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, kemungkinan besar akan masuk dalam tim inti.

Sedangkan untuk tim Uber, pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi andalan. Di nomor tunggal, Fitriani masih menjadi ujung tombak.

"Peluang tetap ada, paling tidak, hasil di BATC bisa jadi motivasi dan percaya diri yang lebih. Intinya kami tidak mau membebani atlet, maunya tim Uber bisa ke semifinal. Di awal kami fokus ke grup stage dulu," jelas Susy.

"Tim Thomas harus siap, siapa pun lawannya. Apa yang positif bisa diambil dari BATC, ya diambil, misalnya jadi lebih percaya diri. Jangan lihat sebagai beban karena sudah juara Asia. Itu kan sudah berlalu, sekarang mulai baru lagi," katanya.

Mengenai persiapan, sekarang fokus kami ke Badminton Asia Championships 2018 (BAC) dulu. Kami akan berdiskusi dengan tim mengenai penentuan nominasi tim inti. Kami akan pantau prestasi beberapa atlet di sejumlah kejuaraan terakhir. Kesempatan terbuka untuk siapa pun, yang penting demi Indonesia, mungkin juga ada perubahan dari yang di BATC kemarin," ungkap Susy.

Susy juga mengatakan tak menutup kemungkinan diadakan berbagai program persiapan seperti latihan bersama, team building, atau simulasi.

Segala sesuatunya akan disesuaikan dengan jadwal pertandingan, kondisi atlet, serta program latihan di tiap sektor. Berdasarkan informasi dari BWF (Federasi Bulutangkis Dunia), nominasi tim inti harus diserahkan pada hari Minggu, 6 Mei 2018. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/