Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
18 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
18 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
18 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Geger... Said Iqbal Sebut Prabowo Pernah Ditawari Rp15 Triliun Agar Jadi Cawapres Jokowi

Geger... Said Iqbal Sebut Prabowo Pernah Ditawari Rp15 Triliun Agar Jadi Cawapres Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengundang Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara. (istimewa)
Sabtu, 31 Maret 2018 12:24 WIB
JAKARTA - Kabar yang menyebutkan bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ditawari mahar Rp 15 Triliun oleh seorang pengusaha yang mengatasnamakan utusan istana, dibenarkan oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.

Uang sebesar Rp 15 Triliun sebagai mahar untuk Prabowo asal jadi cawapres Jokowi di Pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Diketahui, Said Iqbal cukup dekat dengan Prabowo. Ia kerap berkomunikasi langsung dengan ketua umum Partai Gerindra itu.

"Ditawari uang yang jumlahnya tadi (Rp 15 triliun) itu dari dua tahun yang lalu. Saya dengar langsung dari beliau (Prabowo)," kata Said seperti dikutip GoNews.co dari Rmol.co di Jakarta, Jumat (30/3). 

Bahkan, menurut Said, tawaran yang datang ke Prabowo bukan hanya duit. Tetapi juga dalam bentuk seperti proyek yang jumlahnya puluhan triliun rupiah.

Tak hanya itu, sambung Iqbal, tawaran ke Prabowo ada juga yang disampaikan dengan cara lembut hingga kasar. Misalnya mempersulit Prabowo untuk mendapatkan kredit sehingga usaha Prabowo berhenti, hingga mencari-cari kesalahan dari perusahaan-perusahaan milik mantan Danjen Kopassus itu.

"Semuanya muaranya adalah agar beliau (Prabowo) tidak maju sebagai capres. Kalaupun mau maju didorong menjadi wapres," beber Iqbal. 

Lebih lanjut Menurut Iqbal, dengan adanya tekanan dan tawaran uang tersebut, tentu hanya membuat iklim demokrasi di Indonesia tidak sehat oleh karena itu, sebagai Presiden KSPI ia sangat menentang cara-cara yang demikian.

"Tidak beradab, membuat demokrasi tidak sehat, apalagi mendorong calon tunggal," ungkapnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.co
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/