Nelayan Aceh Timur Kembali Selamatkan Pengungsi Rohingya yang Terombang-ambing di Laut
Wakil Kepala Polda Aceh Brigjen Pol Supriyanto Tarah mengatakan, warga Rohingya itu diselamatkan karena unsur kemanusiaan. Namun bukan berarti mereka akan ditampung atau diterima.
"Tidak, karena kita bukan International Organization for Migration (IOM). Kita hanya menjadi tempat transit mereka," ujarnya saat berbincang di Polda Aceh, Aceh, Sabtu, (7/4).
Yanto menerangkan, untuk sementara saja warga Rohingya ditampung di Aceh. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Myanmar untuk masalah ini.
Namun biasanya, kata Yanto, Kedubes Myanmar sendiri enggan menerima mereka. "Makanya akan kita serahkan ke IOM atau UNHCR. Nanti kita akan salurkan."
Pengungsi Rohingya yang datang ke Aceh pada 2016 silam, banyak yang melarikan diri. Beberapa yang tinggal, diserahkan ke Medan. Sebab di sana ada rumah penampungan imigran.
"Di Aceh tidak ada penampungan jadi kita serahkan ke Medan," kata Yanto.
Diberitakan sebelumnya, lima warga Rohingya diselamatkan nelayan Aceh Timur dengan menggunakan Kapal Motor Karunia King sekitar 176 mil dari daratan Aceh Timur.
Mereka terombang-ambing di laut sekitar 20 hari. Lima dari rombongan itu ada yang meninggal dunia karena kekurangan makan, sakit, dan lain sebagainya. ***
Editor | : | Hermanto Ansam |
Sumber | : | jawapos.com |
Kategori | : | Umum, GoNews Group, Aceh |