Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
20 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
23 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
18 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Olahraga

Dyah Erti: Olahraga penting karena Penyakit tak Mengenal Usia

Dyah Erti: Olahraga penting karena Penyakit tak Mengenal Usia
Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, mengikuti senam Lansia dengan masyarakat Blower Gampong Sukaramai, Banda Aceh, Minggu (8/4/2018). (foto humas pemerintah aceh)
Minggu, 08 April 2018 21:02 WIB
BANDA ACEH - Olahraga sangat penting dilakukan secara rutin. Tidak hanya bagi lansia tetapi juga untuk kaum muda, karena penyakit akan menyerang siapa saja tanpa mengenal usia.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, dalam sambutannya usai menggelar senam lansia dan senam jantung sehat dengan para lansia dan pemudi, di halaman kantor Oditur Militer, Gampong Suka Ramai, Banda Aceh, Minggu (8/4/2018) pagi.

"Olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan kita. Untuk melawan rasa malas, maka sangat penting kita membentuk komunitas-komunitas seperti komunitas senam lansia ini. Semakin sering bergerak dan berkeringat, maka kebugaran dan kesehatan tubuh kita akan terjaga. Tidak hanya untuk lansia, tapi juga para pemudi karena penyakit tidak mengenal usia," ujar Dyah Erti.

Lulusan program Doktoral Melbourne University itu menambahkan, pola makan masyarakat Aceh dan kurangnya olahraga, menjadi kombinasi yang sangat membahayakan kesehatan. Untuk itu, Dyah Erti mengimbau masyarakat membentuk komunitas-komunitas olahraga.

"Dengan membentuk komunitas, berarti kita telah menjaga silaturahmi, dan yang terpenting, dengan berkomunitas maka kita akan lebih bersemangat untuk secara bersama-sama membiasakan pola hidup sehat dengan berolahraga," kata Dyah Erti.

Dyah mengingatkan, istri geuchik di masing-masing gampong memiliki kewajiban untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Mereka juga diminta untuk mengampanyekan gerakan hidup sehat.

"Ibu (istri-red) geuchik memiliki tanggungjawab untuk menggerakkan masyarakat dan lansia untuk secara teratur menggelar senam 3 kali seminggu. Tidak harus lama, yang penting tubuh tidak mager atau malas gerak. Untuk menjaga kebugaran, kita harus aktif bergerak dan berkeringat," pungkas Dyah Erti Idawati.

Untuk diketahui, dalam rangka mengampanyekan pola hidup sehat, Dyah Erti bersama pengurus Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Aceh, aktif menggelar senam bersama komunitas senam lansia di gampong-gampong setiap Minggu pagi. (rls)

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Biro Humas Pemerintah Aceh
Kategori:Umum, Olahraga, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/