Banyak Perusahaan Beroperasi di Riau tapi Bayar Pajaknya ke Jakarta, Syamsuar Beberkan Solusinya
Penulis: Ira Widana
Kritikkan itu disampaikan kepada Calon Gubernur Riau nomor urut 1, Syamsuar ketika kampnye dialogis, Minggu (15/4/2018) malam agar dimasukan dalam catatannya dan dicarikan solusinya jika menjadi Gubernur Riau.
"Kami ingin memberi masukan kepada Syamsuar agar bisa menarik pajak yang begitu besar dari perusahaan sawit di Pelalawan yang selama ini lebih besar ke pusat, sementara untuk daerah dapatnya hanya sedikit," kata Jaafar di Desa Musim Mas Est 3, Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Jaafar, yang mengaku kagum, salut dan tertarik dengan apa yang disampaikan Syamsuar dalam kampanyenya. Terutama masalah replanting atau peremajaan sawit yang harus dikejar, sementata dana masyarakat tidak ada. Apalagi begitu replanting petani mulai dari nol lagi menunggu sawit berbuah.
"Jika sandainya jadi Gubernur Riau, tolong hal ini diperhatikan, bantulah kami petani ini, Pak. Saya kagum dengan program replanting yang bapak paparkan tadi apalagi sudah bapak lakukan di Siak," ucap Jaafar.
Terkait masalah pajak atau retribusi daerah, jelas Syamsuar, memang ada ADD dan sebagainya. Dan diakui, bahwa pajak nasional misalnya pajak perusahaan dan pendapatan atau penghasilan karyawan, itu semua tak bisa dinikmati daerah. Penyebabnya, karena perusahaan-perusahaan di Riau itu sebagian besar berada di Jakarata dan di Medan, di Riau hanya operasionalnya saja.
"Akibatnya dari itu semua, kita tidak dapat menikmati pajak. Namun, saya sudah punya solusi sehingga pajak itu bisa dinikmati Riau. Tapi tak sekarang saya bebekan, masih jadi rahasia saya. Nanti ada debat kandidat saya beberkan," ungkap Syamsuar seraya bergurau kalau dia sebutkan soal pajak itu sekarang bisa digarap calon lainnya. ***