Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
10 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
9 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
9 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
9 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
9 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Syamsuar Kunjungi Destinasi Wisata Istana Sayap di Pusat Bermulanya Kehidupan Masyarakat Pelalawan

Syamsuar Kunjungi Destinasi Wisata Istana Sayap di Pusat Bermulanya Kehidupan Masyarakat Pelalawan
Syamsuar Calon Gubernur Riau 2018 nomor urut 1 saat berkeliling Istana Sayap.
Senin, 16 April 2018 16:17 WIB
Penulis: Ira Widana
PELALAWAN - Calon Gubernur Riau, Syamsuar dalam kampanyenya di Kabupaten Pelalawan menyempatkan diri untuk mengunjungi Istana Sayap peninggalan Tengku Sontol Said Ali, Sultan Pelalawan ke 29.

Istana yang memiliki keterkaitan dengan Istana Siak ini pernah dipimpin oleh Sultan Syarif Hasyim II (1892 - 1930 M) menggantikan Tengku Sontol said Ali yang mangkat bergelar Marhum Mangkat di Balai.

Kedatangan Calon Gubernur Riau yang juga Bupati Siak ini disambut tari persembahan oleh anak-anak di lingkungan Kerajaan Pelalawan itu. Dalam bangunan replika Istana yang megah itu, Syamsuar juga melihat dokumentasi peninggalan kerajaan Istana Sayap.

Beliau bahkan terlihat lama berdiri di depan foto mahkota kerajaan Pelalawan dan foto Sultan Syarif Hasyim II yang merupakan ayah dari Sultan Syarif Qasim yang merupakan Sultan Kerajaan Siak. "Tidak jauh beda dengan kerajaan Siak," gumamnya ketika melihat foto mahkota sultan, Senin (16/4/2018).

Menurut Syamsuar, Istana Sayap salah satu peninggalan kerajaan Pelalawan yang harus dijaga dengan baik karena sejarah Pelalawan ini dimulai dari tepian Sungai Kampar yang kini menjadi Desa Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan.

Ini juga menjadi salah satu destiansi wisata yang sangat banyak pengunjungnya. Namun infrastruktur jalan menuju Istana Sayap ini ada yang harus diperbaiki, termasuk pekarangan, halaman dan parkiran kendaraan yang sebagian besar masih tanah.

"Ini perlu dipoles sedikit lagi, istana sayap juga perlu di isi lagi dengan barang-barang peninggalan kerajaan yang masih ada. Agar pengunjung puas datang ke sini," sebut Syamsuar sembari mendengarkan penjelasan Tengku Zulmizan, putra asli Pelalawan .

Filosofi Istana Sayap

Dahulu, setiap bangunan dirancang secara cermat, disempurnakan dengan berbagai syimbol dan makna, agar memberikan kenyamanan, kesejahteraan dan manfaat yang besar bagi penghuni dan pemiliknya.

Acuan ini menyebabkan pembangunan Istana Sayap dirancang dengan berbagai pertimbangan, sehingga wujudlah tiga bangunan.

Bangunan pertama adalah Bangunan Induk, sedangkan bangunan kedua dan ketiga yang terletak di samping kanan dan kiri bangunan induk dinamakan bangunan “Sayap Kanan” dan “Sayap Kiri”.

Di dalam budaya Melayu Riau, khasnya di kerajaan Pelalawan, setiap bangunan resmi terdiri dari bangunan Induk dan bangunan lainnya, yang lazim disebut “bangunan anak” atau “Bangunan Sayap”.

Bila letaknya kearah belakang atau kemuka, dan menyatu dengan bangunan Induk, lazimnya disebut bangunan Anak, (selanjutnya disebut pula Selasar depan, selasar Belakang, Selasar Dalam, Selasar Luar, Selasar Jatuh, Gajah Menyusur dan sebagainya).

Bila bangunan itu berada agak terpisah dan terletak simitris sebelah kanan dan kiri bangunan Induk, disebut “Sayap”. Lazimnya, bangunan Sayap hanya terdapat pada Istana Raja.

Di Istana Sayap, bangunan Induk adalah tempat Sultan beserta keluarga dan orang-orang yang bertugas di sana.

Di bangunan ini pula terdapat ruang Penghadapan (ruang Peterakna), bilik tidur, dan ruangan anjungan yang diisi dengan segala alat dan kelengkapan kerjaaan.

Menyatu dengan bangunan Induk, disebelah depan terdapat ruang Selasar Dalam dan Selasar Luar untuk tempat menghadap rakyat dan Orang-orang Besar Kerajaan.

Di bagian belakang bangunan Induk ada ruangan Telo, dan di belakangnya lagi adalah ruangan Penanggah, tempat kegiatan pekerja rumah tangga Istana dan kelengkapan jamuan dan sebagainya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/