Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
19 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
19 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
19 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
22 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
6
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
18 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Home  /  Berita  /  Umum

Prevalensi Penyakit Berbahaya Cukup Tinggi di Aceh, Wagub: Pemerintah Alokasikan Dana Kesehatan Rp890 Miliar

Prevalensi Penyakit Berbahaya Cukup Tinggi di Aceh, Wagub: Pemerintah Alokasikan Dana Kesehatan Rp890 Miliar
Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (17/4/2018). Rapat tersebut dilaksanakan untuk mewujudkan Aceh Sejahtera melalui percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AK
Selasa, 17 April 2018 13:50 WIB

BANDA ACEH Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) se-Aceh di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (17/04/2018).

Dalam sambutannya, Nova Iriansyah mengajak para peserta raker kesda untuk berkontribusi dalam pertemuan tersebut, sehingga prevalensi berbagai penyakit berbahaya yang cukup tinggi di Aceh dapat diturunkan secara bertahap.

Dalam RPJM 2017-2022, kata Nova, program pembangunan kesehatan masyarakat termasuk salah satu yang diprioritaskan dalam lima tahun ke depan.

“Melalui program Aceh Seujahtera dan JKA Plus, kita bertekad memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas demi peningkatan kualitas hidup dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” kata Nova.

Nova mengatakan Pemerintah Aceh telah mengalokasikan dana lebih dari Rp890 miliar pada tahun 2018. Dana tersebut akan dipergunakan untuk membiayai pembangunan dan pengembangan empat rumah sakit regional, pembangunan pusat rehabilitasi psikososial, program JKA, dan peningkatan fasilitas alat-alat kesehatan.

“Kita berharap dengan terlaksananya program-program ini, pelayanan publik di bidang kesehatan akan lebih baik dan kualitasnya lebih merata di seluruh Aceh,” ujar Nova.

Nova juga menyampaikan, masalah kesehatan masyarakat di Aceh masih tergolong cukup besar. Hal itu dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih cukup tinggi, yaitu 143 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 10 per 1000 kelahiran hidup.

Sementara untuk angka stunting yang melanda anak-anak Aceh mencapai 35,3 persen. Di samping itu, kata Nova, penanganan kasus TBC juga belum maksimal.

Sedangan untuk cakupan imunisasi dasar, pencapaian masih 60% dan untuk Universal Child Immunization (UCI) baru sekitar 65% dari target 90% di seluruh desa.

“Untuk sementara ini, fokus akan kita berikan kepada upaya pencegahan Stunting, Eliminasi TBC, Peningkatan Cakupan Imunisasi, penurunan AKI dan AKB, serta beberapa kasus penting lainnya,” ujar Nova lagi.

Nova mengatakan Raker Kesda dilaksanakan untuk merumuskan Rencana Aksi Daerah terkait penanganan kesehatan yang lebih komprehensif di Aceh.

“Dengan rumusan yang dihasilkan nanti, diharapkan masalah-masalah tersebut dapat diatasi, sehingga kualitas kesehatan masyarakat kita akan meningkat,” kata Nova. (rls)

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Biro Humas Pemerintah Aceh
Kategori:Umum, Pemerintahan, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/