Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
19 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
17 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
19 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
17 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
3 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mahyudin: Tantangan Bangsa Indonesia, Penjajahan Model Baru

Mahyudin: Tantangan Bangsa Indonesia, Penjajahan Model Baru
Kamis, 19 April 2018 14:06 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
GRESIK - Indonesia adalah negara besar. Dari sisi geografis sangat luas dengan penduduk yang sangat besar. Tapi, negara sebesar Indonesia memiliki sejarah kelam di jajah sangat lama oleh bangsa kecil dari sisi jumlah penduduk dan luas wilayah yakni Belanda.

Mengapa negara tersebut bisa menjajah bangsa besar Indonesia. Hanya satu kuncinya yakni siasat devide et impera atau siasat pecah belah/ adu domba. Dan siasat pecah belah itu masih ada hingga sekarang tapi dalam bentuk lain, kalau dulu pecah belah secara fisik, sekarang pecah belah secara ekonomi dan politik.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua MPR RI Mahyudin di hadapan sekitar seribuan kader DPD Golkar Kabupaten Gresik dan masyarakat umum seputar Gresik peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Resto Joyo Hartono, Gresik, Jawa Timur, Kamis (19/4/2018).

Lebih jauh, Mahyudin mengatakan bahwa potensi penjajahan model baru dengan metode lama tersebut mesti diwaspadai oleh seluruh rakyat Indonesia.

Kekuatan yang mempersatukan bangsa yang beragam antara lain gotong royong, toleransi dan saling menghormati dibenturkan dengan munculnya ego sektoral, ego kedaerahan dan ego agama, fanatisme SARA yang berlebihan sehingga menyepelekan yang lain membuat ikatan persatuan akan goyah dan lama kelamaan hancur.

"Itulah salah satu tantangan bangsa yang luarbiasa berat bagaimana tetap bersatu ditengah gempuran dan serbuan fitnah serta adu domba apalagi memasuki tahun politik 2018 dan 2019," paparnya.

"Untuk itulah saya berpesan kepada peserta kader Golkar juga secara umum kepada seluruh kader-kader parpol, raihlah kemenangan dalam pilkada dan pileg tapi hindarilah menyentuh-nyentuh isu sensitif isu SARA," lanjutnya.

"Jangan sampai memperoleh kemenangan tapi meninggalkan kehancuran dan merusak persatuan bangsa," tandas Pimpinan MPR putera Kalimantan Timur ini. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/