Minim Laporan Kasus, Bawaslu Menilai Kampanye Cagubri Riau Kondusif dan Sehat
Penulis: Winda Mayma Turnip
Ketua Bawaslu Riau Rusidi Rusdan menuturkan pihaknya sangat mengapresiasi atas komitmen tim paslon yang telah memperjuangkan untuk menolak bentuk - bentuk politik negatif atau hitam tersebut.
"Kami sudah bekerja hampir setiap jam dalam setiap hari, dan kami belum mendapat laporan adanya politik uang ataupun menyinggung unsur SARA. Padahal, awalnya kami sangat mengkhawatirkan hal itu, maka kami sangat berterimakasih dan mengapresiasi komitmen Paslon dan timsesnya yang tetap berkampanye secara sehat tanpa menggunakan politik-politik tersebut," tuturnya.
Mengundang puluhan wartawan dari berbagai media, baik media cetak, online, dan elektronik yang ada di Pekanbaru, Rusidi Rusdan pun menyatakan pihaknya akan tetap mewanti - wanti dan melaksanakan tugasnya sebagai pengawas pemilu, agar hal - hal tersebut tidak akan terjadi selama masa pemilu di Riau. Terutama, ketika menjelang bulan Ramadhan.
"Kita tetap bekerja melaksanakan tugas dan fungsi kita meskipun demikian. Karena sebentar lagi bulan ramadhan, rentan dengan politik yang dibalut unsur keagamaan, seperti bantuan anak yatim, dan surah mesjid, itu nantinya akan kita indikasikan awal dari money politik (politik uang), jadi kita akan mengawasi sebaik mungkin," ungkap Rusidi.
Sementara itu, meskipun mengakui kondisi Pekanbaru, dan Provinsi Riau kondusif dimasa pemilihan kepala daerah (Pilkada), namun diakui tetap ada beberapa laporan kasus yang mengarah pada salah satu politik yang dimaksud tadi, meski hanya melanggar secara administrasi. Salah satunya seperti yang ditangani panitia pengawas (Panwas) Kabupaten Meranti dan Bengkalis, dimana paslon atau kader dari partai yang mendukung paslon, saat reses justru berkampanye dengan mengajak masyarakat untuk memilih salah satu paslon.
Untuk itu, Rusidi kemudian menghimbau agar masyarakat lebih jeli dan menyadari unsur - unsur kampanye saat reses. Karena reses seyogyanya adalah salah satu tugas anggota dewan untuk menyerap aspirasi masyarakat dari daerah pilihannya.
"Seharusnya elemen masyarakat menyadari apakah kegiatan reses diboncengi dengan unsur kampanye, karena itu menyalahi aturan. Diantaranya ada kasus seperti di Bengkalis dan di Meranti, yang sekarang sedang diproses dan menunggu keputusan Sentra Gakkumdu," terangnya.
Tidak lupa, Rusidi juga mengharapkan peran media untuk turut mengawasi dan menjaga agar masa pilkada atau pemilu di Provinsi Riau dapat berjalan dengan aman, dan tertib. Diharapkan, masyarakat pun dapat bersinergi untuk membantu Bawaslu dalam mengawasi pemilu ini hingga akhir dengan baik, salah satunya dengan melaporkan temuan - temuan politik tidak baik tersebut jika ada.
"Program - program yang kami kerjakan tidak akan lebih baik tanpa adanya peran media yang begitu besar, karena itu media adalah sahabat Bawaslu. Kita juga meminta agar masyarakat dan juga media, jika menemukan unsur - unsur politik SARA, politik uang dan hoaks, agar melaporkannya kepada kami," pungkas Rusidi.
Selain Rusidi Rusdan, sebagai narasumber dalam acara tersebut juga hadir Nella Antariksa, dan Gema Wahyu Adinata. ***
Kategori | : | Politik, Riau, Pemerintahan, Umum |