Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
21 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
21 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
20 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Riau

Direktorat Reskrimsus Polda Riau Status Quo Aset Travel Umrah Abu Tours di Pekanbaru

Direktorat Reskrimsus Polda Riau Status Quo Aset Travel Umrah Abu Tours di Pekanbaru
Kantor Direktorat Reskrimsus Polda Riau
Minggu, 29 April 2018 15:35 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Proses penyidikan terkait dugaan penipuan perjalanan umrah oleh Travel Abu Tours yang berkantor pusat di Sulawesi Selatan terus berlanjut. Bahkan kantor cabangnya di Pekanbaru, Provinsi Riau sudah ditetapkan dalam status Quo, di mana ada seratusan calon jemaah gagal berangkat ke tanah suci.

Hal itu diterangkan Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Gidion Arif Setyawan saat berbincang dengan GoRiau.com, akhir pekan kemarin. "Kita sudah terima surat dari Polda Sulawesi Selatan untuk melakukan status Kuo terhadap aset dan investasi milik Abu Tours di daerah kita," ujarnya.

Hasil penyidikan yang dilakukan Ditreskrimsus Polda Riau menemukan, bahwa ada aset dan investasi Abu Tours di Pekanbaru berupa kantor, yang terletak di Harapan Raya. Gedung berupa Ruko ini diketahui dikontrak selama empat tahun.

"Hasil penyidikan sementara, investasi Abu Tours yang ada di sini berupa gedung, itu statusnya kontrak empat tahun dan baru digunakan satu tahun. Ini yang mau akan kita klarifikasi dengan pemilik dan penyewanya. Untuk aset lainnya tidak ada. Jadi gedung tersebut status Quo," tegas Gidion.

Usut punya usut, ada sekitar ratusan calon jemaah umrah asal Riau yang diduga jadi korban dan gagal berangkat meski sudah menyetor uang. "Itu satu orang bayar Rp17 juta, dikalikan saja 150-an orang, segitu kira-kira nominalnya," sebut Direskrimsus Polda Riau.

Setakat ini, ada sembilan orang diantaranya yang sudah mengadukan perihal dugaan penipuan tersebut ke Polda Riau. "Jadi sembilan orang tersebut membawa daftar nama calon jemaah lainnya yang juga jadi korbannya. Kita di sini membantu proses penyidikan oleh Polda Sulsel," yakinnya.

"Jadi kita mintai keterangan (Saksi dan korban, red) di sini, nanti kita limpahkan ke sana (Polda Sulsel, red), kira-kira nanti apa yang dibutuhkan untuk penyidikan, kita yang handle dan tangani di Provinsi Riau," pungkas Gidion mengakhiri perbincangan.

Dalam kasus tersebut, diduga ada puluhan ribu calon jemaah yang batal berangkat, meski sudah menyetor hingga melunasi pembayaran kepihak Abu Tours. Selain berkantor pusat di Sulawesi Selatan, Abu Tours ini juga buka cabang dibeberapa daerah, termasuk Pekanbaru. ***

Kategori:Hukum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/