Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
22 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
19 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
19 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
20 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Riau

Untuk Bisa Sekolah, Puluhan Siswa SD di Desa Talang Tujuh Buah Tangga Ini Rela Jalan Kaki 10 Km Melawan Lapar dan Lumpur

Untuk Bisa Sekolah, Puluhan Siswa SD di Desa Talang Tujuh Buah Tangga Ini Rela Jalan Kaki 10 Km Melawan Lapar dan Lumpur
Beberapa orang siswa SD 020 Desa Talang Tujuh Buah Tanga saat melewati jalan berlumpur.
Rabu, 02 Mei 2018 21:16 WIB
Penulis: Jefri Hadi
RENGAT - Suara kicauan burung seakan menjadi penggiring puluhan bocah Sekolah Dasar 020 Desa Talang Tujuh Buah Tangga Kecamatan Rakit Kulim, Indragiri Hulu, Riau ini menuju sekolah tempat mereka belajar.

Walau berjalan kaki sudah menjadi kebiasaan mereka setiap hari. Namun, jarak yang jauh dari Dusun Empat menuju sekolah itu di Dusun Sungai Golang bukanlah perkara mudah yang harus mereka jalani.

Tidak hanya berjarak 10 Km, demi menggapai cita-cita, mereka juga rela mengarungi jalan berlumpur dan banjir saat daerah itu diguyur hujan deras.

"Setiap hari, saya dan kawan-kawan yang lain harus bangun pagi-paagi sekali. Setelah makan seadanya, kami langsung berangkat. Jika sedikit saja kesiangan, sudah pasti kami telat masuk sekolahnya," sebut Robi (10), siswa kelas 4 SD 020 Desa Talang Tujuh Buah Tangga, Selasa (2/5/2018).

Selain harus berjuang saat pergi sekolah, perjuangan untuk pulang kerumah tentu akan lebih parah. Dalam situasi belum makan, mereka harus menempuh jalan berbukit.

"Kami harus lewat jalan ini, karena tak ada jalan lain. Dan jika jalan becek akibat hujan, kami terpaksa buka sepatu, sesampai di sekolah baru dipakai," ceritanya sambil tersenyum.

Ambarita, orangtua salah seorang siswa membenarkan kondisi tersebut. Dia mengaku, sudah beberapa kali memohon pada pihak desa agar ada perbaikan pada ruas jalan itu.

"Saya dan warga dari dusun empat, sudah beberapa kali meminta pihak desa untuk menganggarkan dana ADD untuk perbikan ruas jalan itu, namun tidak pernah digubris. Begitu juga dengan pihak Kecamatan Rakit Kulim dan Pemda Inhu," ketusnya.

Jika hujan turun, anak sekolah itu harus rela menenteng sepatu mereka hingga sampai di sekolah. Begitu juga saat mereka pulang ke rumah.

Dan selama ini sambung Ambarita, setiap kali ruas jalan itu rusak, warga dusun harus rela bergotong royong. Dan bila kondisi jalan sudah terlalu parah, mereka harus iuran untuk menyewa alat berat guna perbaikan jalan tersebut.

"Kami berharap, pihak pemerintah darah dapat membantu dalam perbaikan rus jalan ini, karena ini merupakan akses satu-satunya," pungkasnya.(Jef)

Kategori:Pendidikan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/