Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
19 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
16 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
16 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
15 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Riau

Buka Data BIN, Menteri Agama Sebut 39 Persen Mahasiswa Terpapar Radikalisme

Buka Data BIN, Menteri Agama Sebut 39 Persen Mahasiswa Terpapar Radikalisme
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Lukman Hakim Syaifuddin
Kamis, 03 Mei 2018 13:46 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Lukman Hakim Syaifuddin mengaku miris begitu mengetahui data hasil pengamatan Badan Intelijen Negara (BIN) terhadap penyebaran paham radikalisme di Indonesia.

Menag mengatakan, Indonesia telah terpapar paham-paham radikal. Bahkan, doktrin paham ini telah menyusup masuk ke lingkungan sekolah dan kuliah.

"39 persen mahasiswa di Indonesia terpapar paham radikalisme," sebut Menag saat membuka data BIN tersebut di hadapan ribuan mahasiswa peserta Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan XIV di Bumi Perkemahan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim II Riau, Kamis (3/5/2018). 

Ia pun sangat menyesalkan hal tersebut. Sebab, menurut Menag, seharusnya kampus menjadi tempat belajar dan menimba ilmu. Serta, membentuk akhlak baik dan bertaqwa menjauhi sifat buruk yang dapat memecah persatuan dan kesatuan. 

"Mahasiswa harus terhindar dari paham radikal. Sebab, paham itu ingin menggantikan ideologi kita yang dibangun atas keberagaman suku dan agama tersebut. Karena itu, mari tebarkan budaya damai," sebutnya. ***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/