Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
18 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
18 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
21 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
18 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Alamak ! Jembatan Senilai Rp2,6 Miliar di Tarutung Roboh

Alamak ! Jembatan Senilai Rp2,6 Miliar di Tarutung Roboh
Sabtu, 12 Mei 2018 13:06 WIB
TAPUT - Pembangunan jembatan di Jalan Desa Siarangarang menuju Desa Pea Tolong, Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara (Taput) atau tepatnya di hulu sungai Aek Situmandi yang dikerjakan bertahap dari anggaran belanja pendapatan daerah (APBD) tahun anggaran (TA) 2014 dan dilanjutkan tahun 2016 lalu, roboh.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Taput Ir Anggiat Rajagukguk melalui Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Laomor Situmorang ST menerangkan, pembangunan jembatan Jalan Siarangarang menuju Desa Pea Tolong, dikerjakan tahap pertama tahun 2014 dan sumber dana APBD TA 2014, senilai Rp 1.614.800.000.

Laomor Situmorang ST menjelaskan, pembangunan tahap kedua atau pinishing tahun 2016, sumber dana APBD senilai Rp 999.800.000. Panjang jembatan 35 meter dengan lebar sekitar 5 meter.

“Pembangunan landasan jembatan rangka besi itu dikerjakan dua tahap. Namun untuk rangka besi diluar nilai proyek pembangunan jembatan. Rangka besi jembatan adalah stok yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Taput,” jelas Laomor Situmorang ST melalui via seluler.

Robohnya landasan jembatan pada Minggu kemarin, sebut Laomor Situmorang, disebabkan jembatan tertimpa material batu besar dan tanah longsor dari atas gunung. Penyebab tanah longsor, diduga karena adanya aktivitas tambang batu padas di atas gunung.

“Evakuasi rangka besi jembatan, menunggu pembahasan di Pemkab. Terkait penyebab roboh landasan jembatan, biarlah pihak yang berwenang melakukan penyelidikan. Karena secara teknis, pembangunan landasan jembatannya bagus. Namun, jembatan roboh kondisi tertimpa batu besar dan longsoran tanah dari atas gunung,” ujar Laomor Situmorang ST. ***

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/