Penculik Siswi di Bireuen Berhasil Ditangkap di Bandara Kualanamu Medan
Penulis: Joniful Bahri
Kapolres Bireuen, AKBP Riza Yulianto melalui Kasat Reskrim Iptu Riski Adrian kepada GoAceh, Sabtu (12/5/2018) menjelaskan, penculikan itu terjadi 6 Mei lalu di salah satu kawasan, di Banda Aceh.
Berdasarkan keterangan, YA warga Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat ini awalnya berkenalan dengan korban, N melalui facebook beberapa hari sebelum terjadi penculikan.
''Korban berkenalan dengan pelaku, setelah beberapa hari kemudian pelaku ini mengajak ketemuan dengan korban,'' kata Riski Adrian.
Usai mendapat ajakan tersebut, korban dari Bireuen berangkat ke Banda Aceh, bertemu dengan pelaku. Kemudian tersangka mengajak korban untuk dijadikan istri dan akan dibawa pulang ke Kalimantan.
Selanjutnya melalui Banda Aceh, pelaku membawa korbaan ke Medan, seterusnya langsung ke Kalimantan.''Saat itu korban sendiri tak menunjukkan reaksi menolak. Lalu mereka berangkat ke Kalimantan,'' terangnya.
Ketika berada di Bandara Kualanamu, korban mulai sadar, kalau Ia akan dibawa ke Kalimantan tanpa setahu orang tuanya. Lalu korban menelepon orang tuanya dan memberitahukan, kalau dirinya diculik.
''Korban juga memberitahukan apa yang menimpanya kepada petugas keamanan di bandara. Lalu petugas bandara langsung mengamankan tersangka dan pelaku yang saat itu sedang berada di toilet bandara,'' sebutnya.
Mendapatkan informasi penculikan, keluarga dan orang tua korban langsung berangkat ke Medan untuk menjemput anaknya yang sudah menghilang beberapa hari. Sementara seorang keluarga korban, langsung membuat laporan ke Mapolres Bireuen.
''Di Bandara Kualanamu, tim Polres Bireuen dan tim Polres Deli Serdang berhasil mengamankan pelaku dan korban,'' katanya.
Menurut Riski Adrian, kasus penculikan yang menimpa remaja putri asal sebuah kecamatan di Bireuen ini diduga, modus baru perdagangan anak yang akan dijual ke Kalimantan.
''Di duga saat bertemu, di Banda Aceh, pelaku diduga sempat memasukkan serbuk atau cairan tertentu ke dalam air minum, sehingga korban tak sadarkan diri, kemudian langsung dibawa ke Medan,'' katanya.
Karena di dalam tas tersangka YA, tambah Riski Adrian ditemukan obat tidur yang telah diracik olah terangka YA ini.
Hingga saat ini, tim penyidik sedang memintai keterangan tersangka dan sejumlah saksi lainnya, guna mengungkap kasus yang menimpa seorang siswa ini.
''Kami juga sedang memeriksa tersangka. Tidak tertutup kemungkinan ada tersangka lain yang ikut terlibat, atau ini sebuah kegiatan teroganisir penculikan anak,'' sebut Kasat Reskrim Riski Adrian. ***
Kategori | : | Aceh |