20 Nyawa Melayang di Jalan Raya Selama Digelarnya Operasi Muara Takus Riau, Berikut 3 Daerah Tertinggi
Penulis: Chairul Hadi
Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Rudi S menuturkan, ada 29 kasus kecelakaan selama 14 hari digelarnya operasi Muara Takus 2018, atau naik 38 persen dibanding 2017 lalu sebanyak 21 kasus. Bahkan jumlah korban tewas di jalan raya juga meroket tajam.
Tercatat ada 20 orang meninggal dunia selama 14 hari operasi Muara Takus. Sementara tahun lalu hanya sebanyak tujuh korban jiwa saja. Artinya, ada peningkatan sebanyak 186 persen. Korban luka berat juga meningkat sebanyak 67 persen, sama halnya dengan korban luka ringan.
Dirincikan, wilayah tertinggi kasus kecelakaan adalah Kabupaten Kampar, di mana ada 10 kejadian. Ini naik jika dibanding tahun lalu yang hanya berjumlah dua kasus. Dari 10 kasus itu, menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Disusul berikutnya Kabupaten Siak. Ada enam kecelakaan sepanjang Operasi Muara Takus 2018 digelar, yang menewaskan empat orang. Jumlah tersebut juga meningkat dibanding 2017 lalu, di mana ada lima kasus kecelakaan dengan dua korban jiwa.
Ketiga, Kabupaten Pelalawan. Menurut paparan Dirlantas, ada empat kasus kecelakaan terjadi, di mana empat orang meninggal dunia. Ini pun jadi perhatian serius dari Kombes Rudi. "Angka Lakalantas naik, kita harapkan sebetulnya turun," ungkap dia, Selasa (15/5/2018) siang.
Meski angka Lakalantas meningkat, namun jumlah pelanggaran oleh pengendara menurun. Artinya, sudah banyak masyarakat yang sadar dalam berlalu lintas. Menurut data, sanksi Tilang tahun ini berjumlah 10.261, sementara tahun lalu 15.266.
"Artinya, kesadaran masyarakat dalam berkendara semakin baik, itu bisa dilihat dari perbandingan penindakan. Ini menunjukkan masyarakat semakin patuh," pungkasnya didampingi Wadirlantas dan jajaran lainnya. ***