Gandeng Densus 88, Polda Riau Telusuri Penyuplai Dana Kepada 2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Palembang
Penulis: Chairul Hadi
Bukan tanpa sebab, pengakuan sementara dari keduanya, mereka mendapat dukungan dana dari seseorang di Riau. Dengan uang itu, HK dan AH bertolak dengan tujuan ke Mako Brimobda Kelapa Dua, Depok, sehari pasca kerusuhan Napiter terjadi.
Namun karena kerusuhan sudah teratasi, HK dan AH pun berencana pulang kembali, namun akhirnya tertangkap di Palembang oleh tim Densus 88 Anti-teror dengan dibackup Polda Sumatera Selatan.
Terkait itu, Kapolda Riau Irjen Nandang mengungkapkan, pihaknya bersama Densus 88 tentu melakukan penyelidikan, pengamatan dan pengawasan terhadap pergerakan terduga teroris di Negeri Lancang Kuning, begitu juga dengan orang yang disebut-sebut sebagai pendana.
"Siapa (Pemberi dana, red) diselidiki, kita bersama Densus. Jaringannya di sini (Riau, red) masih didalami. Kita lakukan bersama Densus 88. Termasuk melakukan pemantauan, pengamatan dan pengawasan," jawabnya, Selasa (15/5/2018) siang.
Sementara ini, Irjen Nandang belum bisa memastikan, dari jaringan mana HK dan AH tersebut. "Dia dari jaringan mana, kita belum dapat pastikan. Kita masih selidiki," pungkas Jenderal Bintang dua tersebut.
Diberitakan GoRiau.com sebelumnya, HK dan AH ditangkap saat turun dari bus, di Kilometer 5 Kota Palembang. Kepada polisi, terduga teroris ini mengaku hendak pergi ke rumah salahseorang kenalannya, di Palembang.
Diketahui, HK dan AH sengaja berangkat dari Provinsi Riau pada tanggal 9 Mei 2018 lalu, tepatnya sehari pasca kerusuhan berdarah narapidana teroris di Rutan Cabang Salemba komplek Mako Brimob Kelapa Dua di Depok.
"Saat peristiwa tanggal 8 di Mako Brimob Kelapa Dua, dia berangkat keesokannya dari Riau. Mau ikut membantu, 'amaliyah' gitu istilahnya mereka. Tapi dia lihat sudah selesai dan sudah tak ada masalah lagi, akhirnya pulang," kata Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain. ***