Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
21 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
18 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
16 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
16 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Home  /  Berita  /  Riau
Menantu Almarhum Sempat Mendapat Mimpi

Polisi yang Tewas Akibat Penyerangan Terduga Teroris di Mapolda Riau juga Mengajar Ngaji di Pesantren Pekanbaru

Polisi yang Tewas Akibat Penyerangan Terduga Teroris di Mapolda Riau juga Mengajar Ngaji di Pesantren Pekanbaru
Almarhum Ipda H Auzar, personil Ditlantas Polda Riau yang menjadi korban penyerangan terduga teroris di Mapolda Riau
Rabu, 16 Mei 2018 14:57 WIB
Penulis: Barkah Nurdiansyah
PEKANBARU - Tidak hanya dikenal sebagai manusia yang taat menjalankan kewajibannya salat lima waktu dan menjadi imam. Personil Polisi yang menjadi korban penyerangan terduga teroris di Mapolda Riau inj juga rutin menjadi guru ngaji dibeberapa pesantren di Kota Pekanbaru, Riau.

Semasa hidupnya, almarhum Ipda H Auzar yang merupakan personil Direktorat Lalulintas Polda Riau tidak hanya mengabdikan hidupnya sebagai Polisi. Tapi juga menjalankan kewajiban penuh sebagai pengayom masyarakat dengan menjadi guru ngaji.

Dimata sanak saudaranya, almarhum dikenal alim dan taat melaksanakan salat lima waktu serta menjadi imam. Tidak hanya di tempatnya berdinas, Ia juga selalu menjadi imam salat saat pulang ke kampung halamannya di Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).

"Orangnya baik, sering jadi imam salat di sini (Pekanbaru) dan juga kalau pulang kampung juga sering jadi imam salat," kata salah seorang keponakan almarhum yang sempat di temui GoRiau.com di Masjid Muthmainnah Polda Riau.

Sementara itu, menantu almarhum mengungkapkan, sebelum terjadinya insiden penyerangan di Mapolda Riau yang mengakibatkan gugurnya almarhum, Ia sempat mendapat firasat kurang baik.

"Beberapa hari lalu saya sempat bermimpi. Kalau kata orang tua dulu tanda mau kemalangan," singkatnya yang mulai meneteskan air mata mengenang almarhum.

Hal senada juga diungkapkan sejumlah jamaah Masjid Muthmainnah Polda Riau, sebab almarhum juga selalu menunaikan kewajibannya salat lima waktu di masjid yang berada tidak jauh dari Mapold Riau ini.

"Beliau orang yang taat, saat salat ashar di masjid kita ini, selalu mengisi saf pertama," tutur salah seorang pengurus masjid jelang mensalatkan almarhum.

Menurut informasi dari pihak keluarga, almarhum direncanakan akan dimakamkan sore ini di Taman Pemakaman Umum (TPU) Simpang BPG, Jalan Sail, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.***

Kategori:Peristiwa, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/