Polisi yang Tewas Akibat Penyerangan Terduga Teroris di Mapolda Riau juga Mengajar Ngaji di Pesantren Pekanbaru
Penulis: Barkah Nurdiansyah
Semasa hidupnya, almarhum Ipda H Auzar yang merupakan personil Direktorat Lalulintas Polda Riau tidak hanya mengabdikan hidupnya sebagai Polisi. Tapi juga menjalankan kewajiban penuh sebagai pengayom masyarakat dengan menjadi guru ngaji.
Dimata sanak saudaranya, almarhum dikenal alim dan taat melaksanakan salat lima waktu serta menjadi imam. Tidak hanya di tempatnya berdinas, Ia juga selalu menjadi imam salat saat pulang ke kampung halamannya di Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
"Orangnya baik, sering jadi imam salat di sini (Pekanbaru) dan juga kalau pulang kampung juga sering jadi imam salat," kata salah seorang keponakan almarhum yang sempat di temui GoRiau.com di Masjid Muthmainnah Polda Riau.
Sementara itu, menantu almarhum mengungkapkan, sebelum terjadinya insiden penyerangan di Mapolda Riau yang mengakibatkan gugurnya almarhum, Ia sempat mendapat firasat kurang baik.
"Beberapa hari lalu saya sempat bermimpi. Kalau kata orang tua dulu tanda mau kemalangan," singkatnya yang mulai meneteskan air mata mengenang almarhum.
Hal senada juga diungkapkan sejumlah jamaah Masjid Muthmainnah Polda Riau, sebab almarhum juga selalu menunaikan kewajibannya salat lima waktu di masjid yang berada tidak jauh dari Mapold Riau ini.
"Beliau orang yang taat, saat salat ashar di masjid kita ini, selalu mengisi saf pertama," tutur salah seorang pengurus masjid jelang mensalatkan almarhum.
Menurut informasi dari pihak keluarga, almarhum direncanakan akan dimakamkan sore ini di Taman Pemakaman Umum (TPU) Simpang BPG, Jalan Sail, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.***