Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
16 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
16 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
9 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
10 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
7 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Rupiah Tembus Rp14 Ribu, Gubernur BI Akan Tapat Tentukan Kebijakan

Rupiah Tembus Rp14 Ribu, Gubernur BI Akan Tapat Tentukan Kebijakan
Kamis, 17 Mei 2018 10:22 WIB
MEDAN - Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Arief Budiman menyebut masih banyak ruang yang bisa dilakukan untuk memperkuat nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dollar AS.

"Masih ada ruang, memang kewenangan di BI hanya menaikkan suku bunga. Sebenarnya masih ada yang lain, tapi melibatkan instansi lain, maupun otoritas keuangan,," ujar Arief saat ditemui di rumah dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman, Medan.

Berdasarkan jadwal yang diterima, Arief mengaku dewan Gubernur BI akan rapat untuk menentukan kebijakan menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Besok dan lusa jadwal dewan Gubernur BI, nanti kita lihat apa keputusannya. Kalau di BI kebijakannya hanya pada menaikkan suku bunga," tuturnya.

Arief meyakini melemahnya nilai tukar rupiah tidak akan membuat Indonesia seperti 1998. "Kalau krisis moneter (Krismono) 1998 lalu, memang mata uang rupiah yang melemah. Kalau saat ini memang dollar AS yang menguat. Jadi berpengaruh kemata yang lain, bukan hanya Indonesia," paparnya.

Seperti diketahui, beberapa pekan terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp14.000.***

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/