Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
4
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
5 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
5
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
4 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
6
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
4 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Home  /  Berita  /  Riau

Terlalu Sering Padamkan Listrik, Noviwaldy Jusman Sebut PLN 'Muka Tembok'

Terlalu Sering Padamkan Listrik, Noviwaldy Jusman Sebut PLN Muka Tembok
Ilustrasi, internet
Jum'at, 18 Mei 2018 17:36 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Pemadaman listrik yang sering terjadi di tahun ini telah membuat geram masyarakat, dan mengganggu aktivitas sehari-hari khususnya di bulan Ramadhan. Bahkan DPRD Riau berencana memanggil pihak PLN yang dianggap sudah 'bermuka tembok' untuk menjelaskan dan mempertanggungjawabkan perihal pemadaman itu.

"Saya tidak tahu PLN ini sudah ditembok atau bagaimana, karena mukanya sudah 'muka tembok'. Semua masyarakat sudah memaki - maki tetapi tetap saja terjadi (pemadaman listrik, red), kita coba panggil sajalah nanti," ungkap Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman, Jumat, (18/5/2018).

Pihaknya menyesalkan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 2x110 MW di Tenayan Raya, Pekanbaru ternyata tampak tidak terlalu mendukung penyuplaian listrik yang cukup di Riau.

"Kita bangun begitu gagahnya di Tenayan, 2x110 MW, ternyata malah makin parah. Jangan - jangan di Tenayan itu, asapnya saja yang keluar, listriknya tak ada, curiga saya. Karena dengan penambahan itu harusnya, artinya defisit di Kota Pekanbaru mulai berkurang," paparnya.

Selain itu, menurut Noviwaldy, Pekanbaru sebagai daerah penghasil listrik yang ada di Tenayan itu, seharusnya memiliki keunggulan dimana ketersediaan pasokan listrik berjalan lancar. Namun ternyata, tetap saja mengecewakan.

"Saya paham kita ini memasuki sistem interkoneksi, tapi seperti di Sumbar, kita sebagai daerah penghasil seharusnya mendapatkan porsi lebih. Tapi listrik kita tetap mati - mati terus, orang lagi berbuka puasa mati, orang lagi terawih mati listriknya, inikan sangat mengganggu," tukasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/