Pekan Pertama Puasa, Sampah di Kepulauan Meranti Meningkat 10 Persen
Penulis: Safrizal
Hal itu diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Hendra Putra MSi, saat berbincang-bincang dengan GoRiau.
Kata Hendra Putra berdasarkan data yang mereka himpun, dari semua daerah se Kepulauan Meranti, setiap harinya sampah mencapai 120 ton. "Itu kalau hari-hari biasa," kata Hendra Putra.
Sedangkan pada pekan pertama Bulan Ramadan 1439 H ini, tambah Hendra Putra, sampah meningkat 10 persen peningkatan volume sampah.
Meski adanya beberapa kendala seperti minimnya sarana dan prasarana, namun masih bisa teratasi. Petugas kebersihan, kata Hendra, mulai mengangkat sampah sehabis Salat Subuh hingga malam hari (setiap harinya, red).
Habis Salat Subuh, sampah di Kota Sagu diangkat. Setelah itu, ada tim bilas yang beroperasi pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB (membilas sampah-sampah pagi sampai siang). "Pada malam hari ada lagi pengangkutan (sampah)," katanya.
Setidaknya, tambah Hendra, di Kota Sagu harus ada tambahan 5 kontainer, tempat menampung sampah. Di tempatkan di titik-titik keramaian, sehingga warga tidak kebingunan kemana membuang sampah.
Guna mengurai sampah yang kini lebih 130 ton perhari, DLHK meminta warga memilah antara sampah organik dengan sampah anorganik. Mereka juga menerima dermaan sampah organik dari warga yang mana sampah itu akan diserahkan ke rumah zakat.
Oleh Rumah Zakat, sampah anorganik akan dijual, uangnya akan disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, DLHK juga akan membentuk Bank Sampah di tiap kelurahan di Kota Sagu. ***