Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
18 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
18 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
12 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
13 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  Riau

Pekan Pertama Puasa, Sampah di Kepulauan Meranti Meningkat 10 Persen

Pekan Pertama Puasa, Sampah di Kepulauan Meranti Meningkat 10 Persen
Sampah di TPA Gogok, Tebingtinggi Barat - ist
Sabtu, 26 Mei 2018 13:35 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Di hari biasa, produksi sampah se Kepulauan Meranti mencapai 120 ton per harinya. Memasuki bulan puasa, produksi sampah meningkat 10 persen.

Hal itu diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Hendra Putra MSi, saat berbincang-bincang dengan GoRiau.

Kata Hendra Putra berdasarkan data yang mereka himpun, dari semua daerah se Kepulauan Meranti, setiap harinya sampah mencapai 120 ton. "Itu kalau hari-hari biasa," kata Hendra Putra.

Sedangkan pada pekan pertama Bulan Ramadan 1439 H ini, tambah Hendra Putra, sampah meningkat 10 persen peningkatan volume sampah.

Meski adanya beberapa kendala seperti minimnya sarana dan prasarana, namun masih bisa teratasi. Petugas kebersihan, kata Hendra, mulai mengangkat sampah sehabis Salat Subuh hingga malam hari (setiap harinya, red).

Habis Salat Subuh, sampah di Kota Sagu diangkat. Setelah itu, ada tim bilas yang beroperasi pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB (membilas sampah-sampah pagi sampai siang). "Pada malam hari ada lagi pengangkutan (sampah)," katanya.

Setidaknya, tambah Hendra, di Kota Sagu harus ada tambahan 5 kontainer, tempat menampung sampah. Di tempatkan di titik-titik keramaian, sehingga warga tidak kebingunan kemana membuang sampah.

Guna mengurai sampah yang kini lebih 130 ton perhari, DLHK meminta warga memilah antara sampah organik dengan sampah anorganik. Mereka juga menerima dermaan sampah organik dari warga yang mana sampah itu akan diserahkan ke rumah zakat.

Oleh Rumah Zakat, sampah anorganik akan dijual, uangnya akan disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, DLHK juga akan membentuk Bank Sampah di tiap kelurahan di Kota Sagu. ***

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/