Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
7 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
7 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
5 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
5 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Cak Imin Imbau Masyarakat Desa Manfaatkan Bandara Kertajati

Cak Imin Imbau Masyarakat Desa Manfaatkan Bandara Kertajati
Rabu, 30 Mei 2018 14:48 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
MAJALENGKA - Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengimbau masyarakat desa di Kabupaten Majalengka memanfaatkan keberadaan Bandara Kertajati, yang sudah mulai beroperasi sejak 24 Mei 2018 lalu.

Menurut Muhaimin alias Cak Imin, dengan mengaktifkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), masyarakat punya peluang mengembangkan ekonomi kreatif yang khas, serta berdaya saing tinggi, guna menarik turis domestik dan asing.

"Butuh strategi dan setting. Keberadaan bandara bukan jadi beban bagi masyarakat, tapi pendorong kemajuan desa," ujar Cak Imin dalam acara Jelajah Desa yang masih merupakan rangkaian program Safari Cinta (Cak Imin untuk Indonesia), di Majalengka, Jawa Barat, pada Rabu (30/5).

Cak Imin mengatakan, saat ini masyarakat sudah diberi kebebasan melakukan pembangunan fisik dan ekonomi, sesuai amanah Undang-undang Desa Nomor 6 Tahun 2014. Sehingga, desa tak lagi berposisi sebagai objek, melainkan subjek pembangunan.

Kondisi itu, lanjutnya, berbeda dari kebijakan zaman orde baru, di mana desa didikte oleh pusat. Sehingga tak heran, partisipasi masyarakat di tingkat bawah terkesan pasif.

"Dengan cara itu, kita semua bisa mendorong kemajuan lebih cepat dan mendetail, serta menyesuaikan dengan perubahan yang serba cepat," terang Cak Imin.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/