Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
15 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
15 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
13 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
13 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Riau

YLPK Kesal, di Meranti Masih Ditemukan Makanan dan Minuman Mengandung Zat Berbahaya

YLPK Kesal, di Meranti Masih Ditemukan Makanan dan Minuman Mengandung Zat Berbahaya
Petugas BBPOM Pekanbaru saat uji sampel bahan makanan di Selatpanjang, Rabu (30/5/2018) - ist
Kamis, 31 Mei 2018 20:23 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Tahun ini, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru masih menemukan adanya makanan dan minuman menggunakan bahan berbahaya. Temuan serupa juga terjadi pada tahun-tahun sebelum ini.2

Dalam Sidak BBPOM di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Rabu (30/5/2018), ditemukan makanan mengandung Boraks dan Rhodamin B pada minuman. Makanan dan minuman ini dijual bebas di pasar ramadan.

Boraks ditemukan di kue tiaw dan kerupuk nasi. Sedangkan Rhodamin B ditemukan di minuman berbahan kelapa (nata de coco warna pink) dan es pacar cina.

Kue tiaw mengandung boraks warnanya lebih jernih dan tak mudah putus. Sedangkan minuman mengandung rhodamin b biasanya memiliki warna lebih terang dan menarik perhatian pembeli.

Atas temuan yang berulang terjadi di Kepulauan Meranti ini, Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) mengaku kesal. Mereka menilai seakan-akan Kota Sagu tanpa tuan (penjaga).

"Tahun lalu ditemukan, tahun ini juga. Ini terkesan ada pembiaran atau kelalaian. YLPK sangat menyayangkan hal ini terjadi, seolah daerah kita tanpa bertuan," kata Ketua YLPK Meranti, Mulyono SE.

Kekesalan itu dilontarkan YLPK lantaran dari jauh-jauh hari mereka telah mengingatkan ke pihak terkait agar sama-sama mengawasi. Sebab, di momen Ramadan, minat beli masyarakat meningkat. Hal itu pula dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggungjawab untuk meraup keuntungan berlipat. Salah satunya menjual makanan menggunakan bahan berbahaya bagi kesehatan manusia.

"Harusnya belajar dari tahun lalu. Data kan toko mana saja menyediakan bahan-bahan (boraks dan rhodamin b, red). Minta mereka tak menjual ke sembarang orang, takut disalahgunakan," katanya lagi.

"Kalau sudah kejadian seperti ini, cek darimana didapati bahan berbahaya itu. Jika dari toko yang pernah diperingatkan, rekom kan saja pencabutan izinnya. Itu artinya mereka tak mengindahkan teguran pihak berwenang," tambah Mulyono.***

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/