Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
20 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
20 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
19 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  Riau
Berita Khusus Pilgubri 2018

Pengamat Politik Sebut Hasil Survei PolMark Indonesia Buktikan Masyarakst Riau Ingin Perubahan

Pengamat Politik Sebut Hasil Survei PolMark Indonesia Buktikan Masyarakst Riau Ingin Perubahan
Syamsuar - Edy Nasution, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor 1.
Kamis, 21 Juni 2018 10:22 WIB
Penulis: Ira Widana
PEKANBARU -Tingginya elektabilitas Syamsuar - Edy Nasution, calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau ketimbang calon lain dalam salah satu lembaga survei nasional, PolMark Indonesia membuktikan bahwa masyarakat Riau memang menginginkan adanya perubahan dalam struktural pemerintah Provinsi Riau.

"Kalau merujuk kepada hasil survei PolMark dan dipercaya, maka ada kecenderungan masyarakat Riau menginginkan perubahan di struktural pemerintahan," kata Hasanuddin, Pengamat Politik Riau kepada wartawan, (21/06/2018).

Secara prinsip, setiap pemilih yang akan menggunakan hak suaranya dalam pemilihan, tentu menginginkan sebuah perubahan. Apalagi jika pemilih tersebut melihat, adanya keburukan di dalam sebuah struktur pemerintahan.

"Pemilih tentu ingin sebuah perubahan struktural, ia akan melihat siapa yang layak dipilih, yang punya visi jelas, trakrecord serta mampu membawa perubahan atau tidak. Teori pemilih memang seperti itu," jelasnya.

Masih dikatakan Hasanudin, hasil survei PolMark Indonesia ini hampir sama dengan hasil survei kajian akademis yang dilakukannya dulu jauh hari sebelum pemilihan gubernur Riau. Namun sekali lagi ditegasnya, sebagai ASN ia tidak ingin mencampuri persoalan politik ini.

Ia pun sempat berpesan kepada Syamsuar-Edy Nasution maupun tim suksesnya bahwa hasil survei bukanlah akhir dari segalanya. Terlebih lagi, dari hasil yang dirilis PolMark, masih ada 58,6 persen suara pemilih yang masih bisa diperebutkan.

Seperti yang diketahui, PolMark Indonesia meliris hasil survei mengenai kecenderungan pemilih untuk Pilgubri. Pasangan Syamsuar-Edy Nasution diprediksi bakal meraup suara terbanyak.

PolMark Indonesia melakukan survei kepada sekitar 1200 orang yang tersebar di wilayah Riau. Survei ini sendiri dilakukan mulai 05-11 Juni 2018 lalu.

Dipaparkan Eep Saefullah Fatah selaku CEO PolMark Indonesia, elektabilitas paslon Syamsuar-Edi mencapai 27,4 persen. Di mana angka ini mengungguli paslon lainnya. Kemudian disusul oleh Paslon Firdaus-Rusli sebesar 13,3 persen, Lukman- Hardianto 8,9 persen dan Petahana Arsyadjuliandi Rahman-Suyatno 8,5 persen. (rls)

Kategori:Politik, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/