Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
22 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
20 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
23 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
4
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
20 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Megawati: Pemimpin Tidak Boleh Berkata Kasar dan Menampar Rakyat

Megawati: Pemimpin Tidak Boleh Berkata Kasar dan Menampar Rakyat
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan orasi politiknya dalam Kampanye Akbar pasangan Haji Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus atau Djoss di Lapangan Baharoeddin Siregar, Lubukpakam.
Minggu, 24 Juni 2018 12:09 WIB
Penulis: Rel
DELISERDANG - Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri meminta warga Sumatera Utara (Sumut) agar memilih pemimpin yang memihak pada rakyat. Jangan tertipu dengan iming-iming dan hendaklah berpikir dengan kritis.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut dalam Kampanye Akbar pasangan Haji Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus atau Djoss di Lapangan Baharoeddin Siregar di Lubukpakam.

 

Megawati mengatakan kepada puluhan ribu simpatisan pasangan nomor urut dua tersebut bahwa pemimpin tidak boleh berkata kasar kepada warga, tidak boleh juga menampar warga.

"Pemimpin itu harus santun, dan harus memimpin dengan baik," katanya.

Pernyataan yang disambut sorak sorai warga Sumut tersebut dikatakan oleh Megawati agar masyarakat tidak salah memilih. Karena itu jangan memilih pemimpin yang sewenang-wenang, yang menampar warga karena hanya dia yang berkuasa. 

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa Djarot ditugaskan ke Sumut untuk mensejahterakan warga. Karena tujuan kedatangan pasangan Djoss ini agar Sumut lebih baik. Ketika ada orang-orang yang mempersoalkan Djarot sebagai pendatang maka orang tersebut tidak memahami kebangsaan. Karena selama kawasan tersebut masih bagian dari Indonesia siapa saja boleh menjadi pemimpin.

"Dia pernah memimpin Blitar dan Jakarta. Jadi ditugaskan untuk membangun Sumut," katanya.***

Editor:Wen
Kategori:Sumatera Utara, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/