Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
18 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
17 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
16 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
16 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
2 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Laura Dinda, Perenang Cantik asal Pekanbaru Ini Ukir Prestasi di Jerman

Laura Dinda, Perenang Cantik asal Pekanbaru Ini Ukir Prestasi di Jerman
Kamis, 28 Juni 2018 22:24 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Kebanggaan terpancar pada Laura Dinda, atlet para swimming Indonesia. Kalungan medali emas melingkari lehernya pada Kejuaraan Dunia Para Swimming di Jerman, 7-10 Juni.

Laura Dinda turun di kelas S5 putri atau klasifikasi physical impairments. Gadis kelahiran Pekanbaru, 22 September 1999 ini mengalami keterbatasan pada kakinya.Tapi, itu tak menghalanginya menembus dunia lewat lintasan renang 50m punggung dan100m gaya kupu-kupu putri.

Menurut Mahasiswi Universitas Gajah Mada jurusan psikologi ini, hasil di Jerman merupakan pencapaian yang tak terhingga. Dia mengaku sangat bangga bisa mengibarkan bendera Merah Putih di dunia.

Pada nomor 50m gaya punggung, Dinda mengukir waktu 42.81 detik, sebelumnya ia memiliki waktu 43.00 detik. Sedangkan satu medali emas lainnya 50m gaya kupu-kupu, dia ukir dalam waktu 44.84 detik (47.00 detik).

"Puji Tuhan, saya bersyukur bisa dapat emas. Tapi, saya justru lebih senang karena bisa memperbaiki catatan waktu saya disana," ujar Dinda yang duduk di kursi roda lantaran keterbatasan fisik pada kakinya.

Bukan hanya dua nomor itu. Laura juga turun di nomor 200m bebas yang dikonversinya dengan medali perunggu. Dia memiliki catatan waktu 3.02.71 detik dan 50m gaya bebas (medali perak) yang ditembusnya dalam waktu 40.08 detik.

Raihan itu diyakininya bisa dijadikan modal untuk Asian Para Games 2018 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, 1-2 Juli. Sejauh ini, Dinda merasa siap bertarung. Tapi, wanita berparas manis ini mengaku saingan terberatnya datang dari Cina dan Kazakstan.

"Saya akan turun di 6 nomor, 50m gaya punggung, 50 gaya bebas, 50 gaya kupu-kupu, 100 gaya bebas, 200 m gaya kupu-kupu dan 200 ganti. Saya ditarget pelatih untuk meraih medali emas," ujar Laura.

Sejauh ini menurutnya persiapan di Pelatnas Solo, Jawa Tengah sangat bagus. Program latihannya sudah memasuki tahapan sprint."Saya berharap bisa berjuang sebaik mungkin untuk Indonesia. Semoga target emas dari nomor 50m gaya punggung dapat saya wujudkan," kata Laura.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Olahraga, Peristiwa, Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/