PSSB Bireuen Ibarat Pohon Tumbang Akibat Utang Rp2,3 Miliar
Penulis: Joniful Bahri
Hal itu dikatakan Wakil Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani dalam sambutannya saat pelantikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bireuen periode 2018-2022, di Aula Setdakab Lama Bireuen, Selasa (3/7/2018).
“PSSB dilaporkan ke FIFA, akibatnya PSSB tidak boleh ikut kompentisi sebelum hutang itu dapat dilunasi,” katanya.
Pemerintah Kabaupeten (Pemkab) Bireuen, tambah Muzakkar tak bisa membantu lagi dana luntuk klub dari dana APBK, sebab PSSB harus mencarikan solusinya, sehingga klub kebenggaan masyarakat Bireuen itu bisa bangkit kembali.
Menurut Muzakkar, Bireuen dikenal dan punya nama besar karena PSSB Bireuen. Menurut Muzakkar, dia tahu betul bagaimana perjalanan klub laskar Batee Kureng tersebut karena pada masa Mustafa A Glanggang (mantan Bupati Bireuen periode 2002-2007).
Disamping itu, Wakil Bupati Bireuen berharap dengan pelantikan pengurus KONI dapat mengembalikan kejayaan sepakbola Bireuen serta memajukan olahraga lainnya.
Dibagian lain, Muzzakar Pemkab Bireuen mendukung rencana KONI Bireuen yang ingin mewujudkan harapan menjadi tuan rumah sepakbola Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2024.
“Kita akan mengupayakan adanya stadion yang reprsentatif untuk persiapan ajang sepakbola PON Aceh-Sumut bisa terwujud,” katanya.
Namun sayangnya, pernyataan Muzakkar A.Gani, kalau nama besar Bireuen adalah PSSB dan PSSB adalah Bireuen itu mendapat kritikan dari beberapa kalangan pemerhati olahraga di Bireuen.
Menurut sejumlah pemerhati dan pelatih olahraga, pernyataan Wakil Bupati Muzakkar A.Gani ini kurang indah, seolah-olah hanya sepakbola yang ada dan mengharumkan nama Bireuen, tak ada olahraga lain yang telah berbuat untuk Bireuen.
“Wakil Bupati mungkin lupa, masih banyak cabang olahraga lain yang telah membawa dan mengharumkan nama Bireuen ke kancah Nasional,” ujar Safrizal dan Jhoniful. ***