Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
20 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
20 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
18 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
15 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
20 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Riau

Hadapi Pileg 2019, Demokrat Akui Sulit Menargetkan Kursi di Kabupaten/Kota

Hadapi Pileg 2019, Demokrat Akui Sulit Menargetkan Kursi di Kabupaten/Kota
net
Kamis, 05 Juli 2018 19:55 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Partai Demokrat di wilayah Provinsi Riau telah menargetkan perolehan suara 30 - 40 persen atau sekitar 18 kursi di DPRD Riau, dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Dalam pertimbangan bahwa Demokrat masih cukup populer di tingkat provinsi, diyakini target yang cukup tinggi tersebut dapat tercapai.

"Sebagaimana ditargetkan ketua umum, kita menargetkan 30 -40 persen, itu sekitar 18 kursi di DPRD Provinsi Riau. Kalau 25 persen berarti sekitar 12 kursi, tergantung kerja kita bagaimana, dan rakyat menentukan," tutur Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau, Aherson kepada GoRiau.com, Kamis, (5/7/2018).

"Kita optimis, karena saya kira di provinsi ini Demokrat masih cukup populer. Meskipun Pilkada lalu kita kalah, itu tidak telalu memengaruhi, karena Pilkada itukan penilaiannya adalah individu, beda dengan pileg," jelasnya.

Namun, keadaan sulit dalam mencari kandidat yang berpotensi kuat untuk terjun dalam dunia politik, dan duduk di kursi DPRD kabupaten/kota diakui cukup sulit. Menurut Aherson, Demokrat kesulitan mencari tokoh - tokoh yang kompeten, karena ditingkat kabupaten/kota, pilihan kandidat tidak terlalu banyak. Persoalan ini pun bukan hanya menjadi masalah dipartainya, tetapi partai - partai lain juga merasakan hal yang sama.

"Tingkat kabupaten/kota itu kita agak bermasalah, susah kita mencari potensi orangnya dalam berpolitik, mencari figur dimasyarakat ini sangat sulit, karena partai politik berebut, tetapi orangnya itu - itu saja," ungkapnya.

Demokrat ingin mencari tokoh yang benar - benar mampu membawa suara masyarakat dari daerah pilihannya (Dapil), serta menjadi figur dimasyarakat. Karena hal itu sangat memengaruhi perolehan suara partai.

"Kalau masalah kuota, terpenuhi saja, tetapi kalau tidak kompeten, tidak punya potensi atau dedikasi, tentu akan mengurangi suara partai. Sebaliknya, kalau kandidat ini memiliki potensi yang besar, pasti akan menambah suara dipartai," pungkasnya.

Namun meskipun demikian, Aherson menerangkan partai Demokrat telah menargetkan masing - masing kabupaten/kota di Indonesia menduduki sekitar 8 atau 9 kursi di DPRD. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/