Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
23 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
2
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
21 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
3
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
4
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
5
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
21 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
24 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sedang Menuju Titik Rawan, PKS Bisa Bubar di Pemilu 2019

Sedang Menuju Titik Rawan, PKS Bisa Bubar di Pemilu 2019
Ilustrasi.
Rabu, 11 Juli 2018 12:19 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang menuju titik terendah. Ini akibat kepemimpinan Muhammad Sohibul Iman salah arah dalam mengelola partai.

Hal itu diungkapkan Fahri Hamzah, salah satu pendiri PKS lewat pesan singkatnya yang diterima GoNews.co, Rabu (11/7/2018).

Fahri mengakui, sebelumnya telah menyampaikan adanya ketidakberesan Sohibul dalam memimpin PKS, yang sengaja menciptakan konflik di antara para kader partai.

"Caranya memimpin PKS yang tidak menunjukan karakter Islam. Kalau ada apa-apa saya sudah sampaikan. Pimpinan kita telah salah arah, karena nyata-nya menghancurkan secara kasat mata dari dalam," sebut Wakil Ketua DPR RI itu.

Karena itu, Fahri mengajak para kader PKS untuk bangkit menyelamatkan partai yang tengah mengalami perpecahan. Dirinya mengaku tidak bisa diam dengan perkembangan partai yang semakin pecah belah.

"Harus ada yang bertanggungjawab. Kita bisa pakai tagar #SelamatkanPKS atau #SavePKS apapun. Sampai malam ini saya mendengar perpecahan semakin dalam," ungkapnya.

Paling tidak, lanjut anggota DPR asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, sebagai kader PKS jangan membiarkan pimpinannya beku dan mematikan iklim dialog dan ukhuwah yang selama ini menjadi budaya PKS.

"Banyak keputusan Presiden PKS Sohibul Iman yang justru merigikan partai. Seperti surat edaran, DPP PKS yang membuat aturan baru yang mengikat, bagi kader partai yang ingin maju sebagai calon anggota DPR Tingkat Pusat/Wilayah/Daerah," tandasnya.

Aturan tersebut kata dia, tertuang dalam surat edaran bernomor surat 02/D/EDR/DPP-PKS/2018 yang ditandatangani oleh Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman.

"Terakhir pernyataan Sohibul yang menyatakan mengusung Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2019 mendatang. Pada hal sebelumnya DPP KPS telah menetapkan 9 nama kadernya yang akan dimanukan sebagai capres dan cawapres," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/