Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
22 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
10 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
10 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
9 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Riau

Pinjam Sepeda, Atlet Meranti Ini Ikuti Kejurnas di Yogyakarta

Pinjam Sepeda, Atlet Meranti Ini Ikuti Kejurnas di Yogyakarta
Wahyu Tri Pamungkas (kaos hitam) foto bersama pengurus ISSI Meranti dan Ketua Fraksi PPP Dedi Putra SHi (tiga dari kiri) sesaat sebelum berangkat ke Pekanbaru untuk mengikuti Kejurnas Balap Sepeda di Yogyakarta
Sabtu, 14 Juli 2018 15:24 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Dengan berbagai keterbatasan, tak menjadi penghalang Wahyu Tri Pamungkas (18) warga Kepulauan Meranti untuk mengukir prestasi. Bermodalkan sepeda pinjam, Alumni SMAN 1 Tebingtinggi ini berhasil mewakili Riau pada ajang Kejurnas Balap Sepeda 2018 di Yogyakarta.

Wahyu telah berangkat ke Pekanbaru, Sabtu (14/7/2018) untuk bergabung dengan beberapa atlet dari kabupaten kota lainnya di Riau. Ia akan turun bertanding pada kelas MTB di Bike Park Karang Tengah, Bantul dari tanggal 17 hingga 22 Juli 2018.

Wahyu berangkat bermodalkan tekad yang kuat dengan peralatan (sepeda-red) yang jauh dari standar untuk perhelatan sekelas nasional. Lebih miris lagi, sepeda yang dibawa Wahyu ke Yogyakarta adalah pinjaman dari keluarga besar Selatpanjang Gowes United (Sagu) Kepulauan Meranti.

Ketua Harian Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kepulauan Meranti, Robert menjelaskan, mudanya usia organisasi dan minimnya peralatan tak menjadi penghalang bagi mereka. Bahkan, keluarga Sagu telah mengukir prestasi pada Kejurda di Kampar 2017 silam.

Dengan menggunakan dana pribadi saat mengikuti iven-iven yang diselenggarakan di berbagai tempat, salah satunya Kampar, atlet sepeda Meranti berhasil menoreh prestasi. Wahyu mendapat medali emas di kelas 3.000 meter roadbike. Desi mendapat perunggu dan perak, serta Ari mendapat medali perak di kelas 1.000 meter roadbike.

"Walau dengan keterbatasan peralatan dan keuangan, tapi kami dari keluarga Sagu bisa menciptakan atlet yang berprestasi, sudah masuk Kejurnas. Selama ini kami di ISSI Meranti kalau mengikuti iven-iven di luar daerah selalu secara swadaya pendanaannya," kata Robert.

Robert mengakui peralatan atlet balap sepeda Meranti yang ikut iven (termasuk Kejurnas) merupakan pinjaman dari keluarga besar Sagu. Sepeda itu jauh dari kata standard untuk pertandingan di Kejurnas. "Kita tak masalah dengan keterbatasan. Tekad atlet kita kuat untuk membawa dan mengharumkan nama daerah di ajang nasional. Terimakasih kami ucapkan pada Danramil Bismi Tambunan, Kapolres AKBP La Ode Proyek dan Dedi Putra mewakili pemerintah daerah yang selalu menyumbangkan materi dan pemikirannya selama ini," ujar Robert.

Sementara Wahyu mengaku tak pernah sedikitpun minder bertarung di tingkat nasional, meski dengan peralatan seadanya. Latihan yang dilakukan selama ini serta semangat yang membara menjadi modal utama ia membuktikan bahwa keterbatasan tak bisa menjadi penghalang dalam mengukir prestasi.

Dedi Putra yang juga Ketua Fraksi PPP mengapresiasi ISSI Kota Sagu yang telah mampu mengutus peserta dari Meranti untuk mengikuti Kejurnas di Jogja.

Diharapkan Dedi, kedepannya Pemda bisa memperhatikan dan memetakan potensi olahraga yang telah berprestasi. Perhatian itu harus bersamaan dengan keadilan dari segi penganggaran. Sehingga bisa lebih memaksimalkan performa atlet baik di tingkat provinsi, nasional, atau bahkan internasional.

"Kita faham kondisi keuangan, namun setelah ada atlet seperti ini harus diorbitkan. Dengan itu, kedepannya pasti semangat kawan-kawan lain akan lebih kuat dalam mengikuti jejak Wahyu," kata Dedi.

"Kita harapkan ada keadilan dalam penganggaran. Cabor yang sudah jadi, bisa diberikan anggaran lebih besar, sesuai prestasi yang telah mereka ukir," harap Dedi. ***

Kategori:Olahraga, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/