Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
18 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
17 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
16 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
16 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
2 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ini Perjalanan Hidup Pengusaha Calon Anggota DPD RI asal Jatim yang Penuh Kontroversi

Ini Perjalanan Hidup Pengusaha Calon Anggota DPD RI asal Jatim yang Penuh Kontroversi
Jum'at, 20 Juli 2018 14:44 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PERJALANAN hidup pengusaha ini penuh kejutan dan kontroversi. Tak hanya di bisnis, tapi juga di dunia olahraga maupun panggung politik.

La Nyalla Mahmud Mattalitti atau lebih dikenal dengan sapaan La Nyalla Mattalitti lahir di Jakarta, 10 Mei 1959. La Nyalla besar dari keluarga berpendidikan dan pengusaha.

Ayahnya Mahmud Mattalitti merupakan dosen yang pernah dipercaya sebagai Pembantu Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Sedangkan kakeknya Haji Mattalitti adalah seorang saudagar Bugis-Makassar yang cukup disegani di Surabaya, Jawa Timur.

Mengikuti orang tuanya, La Nyalla menghabiskan sebagian besar hidupnya di Surabaya. Ia mengenyam pendidikan di SD Bhinneka Bhakti, Surabaya. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Surabaya, SMA Negeri 3 Surabaya, serta mengambil kuliah Teknik Sipil di Universitas Brawijaya.

Sejak kecil, La Nyalla memilki sifat bebal dan pemberani. Bahkan, orang tuanya pun menyerah menghadapi La Nyalla yang kerap bikin onar. Ia sampai dmasukan ke pesantren di Bekasi. Tapi sayangnya, tidak berhasil.

Namun, setelah beranjak dewasa, La Nyalla yang rindu mondok memilih nyantri di kompleks Makam Sunan Giri Gresik. Ia juga kerja serabutan sebagai sopir angkot. Ia juga menghimpun para preman yang berkeliaran di sekitar tempatnya mondok dan mengajak mereka bertaubat. Hebatnya, banyak preman yang kemudian setia mengikutinya.

Kisah nekat La Nyalla sebagai pengusaha diawali dengan membuat pameran kreativitas anak muda tahun 1989. Tapi, acara tersebut gagal total karena tak ada seorang pun yang datang. Maspion selaku sponsor pun menderita kerugian besar. Kerugian mencapai Rp 180 juta itu pun dicicil La Nyalla Rp 250 ribu per bulan.

Tidak kapok, La Nyalla kembali meminta bantuan sponsorship Maspion sebesar Rp 5 juta untuk mengadakan pameran. Ternyata hasilnya justru lebih baik dari yang pertama.

Pameran ini adalah cikal bakal dari Surabaya Expo yang kemudian rutin diadakan setiap tahun hingga 2001. Barulah label sebagai seorang pengusaha melekat di dalam citra La Nyalla.

Ia pun akhirnya menekuni profesinya sebagai pengusaha. Bahkan ia aktif sebagai Kepala Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur

Kepupelaran dirinya di Jawa Timur kian memuncak. La Nyalla bahkan aktif mengikuti organisasi kepemudaan dan kepartaian. Ia pernah didaulat sebagai Ketua DPW Partai Patriot Jawa Timur dan Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur.

La Nyalla terjun dalam bidang olah raga pada tahun 2010, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur. Baru di tahun 2011, La Nyalla menjabat sebagai Wakil Ketua PSSI Jawa Timur.

Lalu di tahun berikutnya, La Nyalla dipercaya sebagai Ketua Umum PSSI-KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia) periode 2012-2016 menggantikan Johar Arifin Hussein.

Lalu, setelah PSSI dan KPSI menyatu, La Nyalla menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI 2013-2015 menggantikan Farid Rahman.

Kiprahnya di PSSI semakin moncer, selang 2 tahun ia dikukuhkan sebagai Ketua Umum PSSI melalui voting pada Kongres Luar Biasa PPSI. La Nyalla memperoleh 94 suara mengalahkan Syarif Bastaman yang hanya dapat 14 suara. Namun, hasil kongres ini tidak meendapat lampu hijau dari Menpora yang berujung konflik antara PSSI dan pemerintah.

Di tengah konflik tersebut, muncul kasus korupsi menjerat La Nyalla. Ia diduga menyelewengkan dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2014 saat ia menjadi pengusaha sebagai pengurus Kadin Jatim. La Nyalla dinyatakan tersangka. Namun, majelis hakim memvonis bebas La Nyalla, yang digelar 27 Desember 2016.

Selang setahun lebih, tepatnya pada Januari 2018 La Nyalla kembali jadi sorotan publik. Ia terlibat konflik dengan Partai Gerindra, partai besutan Prabowo Subianto, atas isu mahar politik sebesar Rp40 Miliar untuk pencalonan dirinya sebagai Cagub Jawa Timur.

La Nyalla mengawali pendidikannya di SD Bhinneka Bhakti, Surabaya (1965-1971), SMP Negeri 1 Surabaya (1971-1974), SMA Negeri 3 Surabaya (1974-1977), Fakultas Teknik Sipil, Universitas Brawijaya (1977-1984).

Karier

Ketua umum MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur, Bendahara GM Kosgoro Jawa Timur, Bendahara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) KNPI Jawa Timur, Ketua HIPMI Jawa TimurDeputi bendahara DPD Golkar Jawa Timur, Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Patriot Pancasila Jawa Timur, Kepala cabang Partai PatriotKetua DPW Asosiasi Konsultan Indonesia (ASKONI) Jawa Timur, Direktur Utama PT.Airlanggatama Nusantara SaktiKomisaris Utama PT.Airlangga Media Cakra Nusantara, Komisaris Utama PT.Pelabuhan Jatim Satu.

Ia juga menjabat sebagai Kepala GAPEKNAS, Kepala Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKI), Kepala Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur, Wakil ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur, Anggota Komite Eksekutif PSSI, Ketua umum PSSI versi KPSI, Wakil Ketua Umum PSSI dan Ketua Umum PSSI, 2015-2016.

Setelah gagal maju di pertarungan Pilgub Jatim 2018, La Nyalla saat ini sedang fokus menuju Senayan dengan melalui jalur DPD RI. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/