Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
15 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
15 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
9 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
10 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
7 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Derita Peraih Perunggu Olimpiade Sydney 2000, Terpaksa Tahan Air Mata saat Tak Bisa Penuhi Anak Minta Makan

Derita Peraih Perunggu Olimpiade Sydney 2000, Terpaksa Tahan Air Mata saat Tak Bisa Penuhi Anak Minta Makan
Winarni dan Anaknya, Ahmad Fahmi menderita Atresia Isopagus (penyempitan jalan makan). (Azhari/GoNews.co)
Sabtu, 28 Juli 2018 16:32 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - "Jangan dimakan ya...nak. Dijilat aja ya nak." Hanya itu yang selalu diucapkan lifter putri peraih medali perunggu Olimpiade Sydney 200, Winarni tatkala anak ketiganya, Ahmad Paris meminta makan kepadanya.

Perasaan ibu mana yang tidak sedih dan teriris ketika mendengar anaknya berulang-ulang mengucapkan "Ma, boleh aku makan,"  tapi tak pernah bisa dipenuhinya. Dan, kalimat "Jangan dimakan ya nak. Dijilat aja ya nak." Itu pun terulang lagi sebagai jawaban yang keluar dari bibir wanita kelahiran Lampung, 19 Desember 1975 ini. 

Ya, Winarni memang tidak boleh memberikan makanan kepada buah hatinya itu meski sudah berusia dua tahun, enam bulan seperti anak normal. Sebab, Ahmad Paris yang menderita Atresia Isopagus (penyempitan jalan makan) sejak lahir 7 Januari 2016. 

"Ahmad Paris tidak bisa mengkonsumsi makanan karena leher depannya berlubang setelah dua kali menjalani dioperasi. Lehernya terpaksa dilubangi sebagai jalan keluar air liurnya sehingga tidak merendam paru-parunya," kata Winarni sembari meneteskan air mata saat ditemui di Pelatnas Angkat Besi Asian Games 2018 di Markas Marinir Kwini, Jakarta Pusat, Jumat (27/7/2018).

Lantas apa yang dikonsumsi Ahmad Paris selama ini? "Sebenarnya, saya tidak kuat menceritakan penderitaannya. Sejak dioperasi dia hanya mengkonsumsi susu melalui selang diperutnya," jawab wanita berjilbab ini.

Perjuangan Winarni membesarkan Ahmad Paris cukup berat. Ia harus bekerja keras untuk menyelamatkan nyawa anaknya yang juga mengalami kelainan jantung tersebut.

"Waktu Ahmad Paris dirawat di Rumah Sakit Cipto Jakarta, saya terpaksa harus memompa jantungnya sendiri. Saat itu, perawat tidak ada yang mau mengambil resiko karena kalau memompanya terlalu kencang bisa mengakibatkan jantungnya pecah dan kalau terlalu lambat bisa paru-parunya pecah. Alhamdulillah, saya mampu melakukannya dengan baik," ujar Winarni.

Tidak sedikit dana yang telah dikeluarkan Winarni untuk bisa membuat Ahmad Paris tetap bertahan. "Waktu menjalani dua kali operasi, saya sempat mendapat bantuan dari Kantor Pos dan Giro serta pak Rosan P Roeslani selaku Ketua Umum PB PABBSI sehingga seluruh biaya bisa tertutupi," ungkapnya.

Kini, Winarni harus berjuang terus menyelamatkan anaknya. Setiap hari, dia terpaksa bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan rutin seperti susu, pembelian selang, suntikan dan lain-lain. 

"Gaji saya dan suami yang bekerja di Kantor Pos sudah tidak mencukupi. Makanya, saya membuka warung makan kecil-kecilan untuk menutupi kebutuhan keluarga," ujar wanita kurus dengan mata kuyuh ini.

Di tengah himpitan beban berat itu, Winarni tak boleh sedih. Apalagi sampai dia termenung hingga meneteskan air mata melihat kondisi anak ketiganya dari hasil pernikahan dengan Taufik.

"Anakku ini sangat sensitif sekali. Jadi, aku tak boleh sedih, termenung apalagi sampai meneteskan air mata di depannya. Dampaknya, dia akan sakit dan sembuhnya lama. Kasihan kalau sampai dia sakit karena jarak rumah ke rumah sakit ditempuh selama 1,5 jam," ujar Winarni yang beberapa kali mencari hutangan karena tak punya uang untuk membeli selang di Jakarta.

Kini, Winarni terus memikirkan bagaimana Ahmad Paris bisa menjalani operasi ketiga yang biayanya cukup besar agar bisa normal seperti anak-anak lainnya.

"Biaya operasi menyambung usus besar ke tenggorokan itu kan tinggi bisa mencapai Rp500 juta tanpa BPJS. Sudah terpikir dalam benak saya untuk menjual rumah agar anakku bisa normal," tandasnya.

"Rencananya sih dioperasi jika berat badan Ahmad Paris sudah mencapai 13kg. Saat ini, beratnya baru 10kg," tambahnya.

Apakah sudah mencoba minta bantuan dari Kemenpora? "Saya sudah menceritakan kesulitan yang saya alami dengan mbak Rossi Nurasjati yang bekerja di Kemenpora. Saat itu, saya berharap Kemenpora mau membantu menanggung biaya operasi anakku tetapi saya hanya diberikan bantuan untuk atlet legenda sebesar Rp40 juta," jawabnya.  

Winarni datang mengunjungi lifter Asian Games 2018 diutus Ketua Umum Indonesian Olympian Association (IOA) Yayuk Basuki.

Dia bersama mantan petenis meja nasional Ismu Harinto dan lifter putri peraih perunggu Olimpiade Sydney 2000, Sri Indriyani ditugaskan memantau persipan sekaligus memotivasi atlet agar bisa meraih prestasi pada Asian Games 2018 nanti. 

Apakah penderitaan Winarni ini akan mendapat perhatian seperti seperti pelari Lalu Mohammaf Zohri menjadi juara pada Kejuaraan Dunia Atletik di Finlandia. Pelari asal NTB menerima bantuan perbaikan rumah gubuknya dan dijemput khusus Menpora Imam Nahrawi saat tiba di bandara dan diguyur bonus Rp 250 juta. Kita tunggu.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/