Kenduri Desa, Ribuan Warga Eks Transmigrasi Gelar Wayang Kulit
Dalam sambutannya Pj Kades Langkat Bandi mengatakan, bahwa acara ini digelar rutin setahun sekali selain itu mensyukuri panen raya dan kedamaian desa juga untuk melestarikan budaya serta ajang merekatkan silaturahmi antara warga.
“Mari kita terus guyub dan rukun, dengan begitu insya Allah desa kita semakin maju dan bersama menyelesaikan persoalan yang terjadi ," ujar Bandi
Acara wayangan yang digelar di halaman Pendopo Seni Guyub Nglaras Roso Desa Langkat berlangsung semarak. Pada acaar atersebut dihadiri anggota DPRD Provinsi Riau dapil Bengkalis Bagus Santoso,Pj Kades Bandi, Kepala Desa Sepotong Isman, Kepala Desa Sumber Jaya M. Harianto, tokoh masyarakat dan paguyuban seni dari kabupaten Siak Sri Indrapura. Acara yang disesaki ribuan warga eks transmigrasi bertambah semangat dengan mendatangkan Sinden Mamik Indrawati dari Solo dan ki Dalang kondang Aditia.
Dalam sambutannya Wakil Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) mengatakan Riau negeri yang kaya raya akan budaya bangsa, memiliki beragam kesenian dan budaya yang patut dilestarikan. Tak hanya tari-tarian, kain tradisional, kuliner, candi, maupun artefak yang menjadi kebanggaan Riau. Riau terutana di daerah eks transmigrasi masih terus mempertahankan kesenian adi luhung wayang kulit.
''Kita sangat bangga, saat ini wayang kulit justru menjadi idola warga di pulau Sumatera bukan di pulau asalnya Jawa. Saya sudah keliling daerah eks transmigrasi hampir semuanya ada paguyuban seni tradisional, ini sangat membanggakan kita semua,'' kata Bagus Santoso yang juga dikenal sebagai tokoh muda kawa Riau yang berhasil mempertahankan jabatan anggota DPRD 3 periode .
Ribuan warga larut sampai pagi menikmati Pagelaran wayang kulit semalam suntuk mengabgkat Lakon "Janoko Mintorogo" yang dibawakan pleh Dalang kondang Nasional dari Bengkalis Aditya serta menyaksikan penampilan sinden dari solo Mamik Indrayani. (rls)