Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
9 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
9 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
8 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Rumah Pengacara Habib Rizieq Dimolotov, Kapolres: Sudah Aman

Rumah Pengacara Habib Rizieq Dimolotov, Kapolres: Sudah Aman
Kapitra memberi keterangan di depan rumahnya yang kena molotov
Selasa, 07 Agustus 2018 00:45 WIB
JAKARTA - Kepala Polisi Resort (Kapolres) Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar menyatakan situasi di rumah milik mantan pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera diyakini aman setelah ada insiden pelemparan molotov di rumahnya.

"Petugas telah menyisir di sekitar rumah (milik Kapitra Ampera), dan sementara ini aman," kata Kombes Pol Indra saat ditemui di lokasi pelemparan bom, Jakarta Selatan, Senin.

Dalam kesempatan itu, Indra menyampaikan pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk aksi teror pelemparan bom ke garasi rumah milik Kapitra Ampera.

"Ya, kira-kira kurang lebih pada pukul 19.00 WIB ada pelemparan molotov ke kediaman Bapak Doktor Kapitra Ampera, dan beliau langsung melaporkan pada kami, Polsek maupun Polres," terang Indra.

Pihak penyidik sejauh ini sudah mengamankan dua bom molotov yang dibuat dengan mengisi bensin di dalam botol minuman berenergi.

"Kita saat ini masih mendalami saksi-saksi, dan memeriksa semua alat bukti yang ada untuk mengungkap pelakunya," tambahnya.

Kapolres Metro Jakarta Selatan itu menjelaskan, sebelum melakukan aksinya, pelaku terlihat telah melakukan penyisiran di depan TKP.

"Ini (jalanan depan rumah Kapitra) memang jalur umum. Ada beberapa motor yang mampir melihat-lihat. Ada yang pergi, lalu kembali melihat lagi, dan dua motor itu pergi lalu balik, dan langsung melakukan eksekusi (pelemparan bom molotov," jelas Indra.

Saat ini, ia menambahkan, Kapitra Ampera cukup kooperatif untuk membantu pihak kepolisian.

"Beliau (Kapitra) sudah menunjukkan pesan-pesan WA (Whatsapp) (bernada ancaman) yang ia terima," kata Indra.

Akan tetapi, pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan keterkaitan ancaman dari pesan singkat itu dengan insiden pelemparan bom molotov.

"Saat ini kita sudah bekerja sama dengan puslabfor (pusat laboratorium forensik) untuk mengolah dan menganalisis barang bukti," tambahnya.

Sebelumnya, Kapitra menduga, serangan itu terjadi sejak ia memutuskan bergabung menjadi kader PDIP.

"Ya (setelah bergabung ke PDIP), ada orang yang mondar-mandir. Ada juga orang bertato yang datang ke masjid, menanyakan diri saya dari orang lain," kata Kapitra menerangkan jenis ancaman yang ia terima saat menjadi anggota partai.

Dalam satu minggu terakhir, ia mengaku banyak orang tidak dikenal yang bertanya mengenai dirinya ke orang-orang di masjid.

"Pasti ada kaitan-kaitan (serangan bom) dengan pilihan politik. Saya masuk PDIP karena ingin menyampaikan kebenaran. Tampaknya, ada satu statement (pernyataan) saya kemarin yang buat orang berang," terang Kapitra.

Pernyataan yang dimaksud, ia mengatakan bahwa tuduhan PDIP itu PKI merupakan informasi sesat dan haram.

"Saya katakan, yang bilang PDIP itu PKI, (ucapan itu) haram dan menyesatkan, karena saya melihat langsung seluruh acara partai ditutup doa secara Islam. Mbak Puan (Maharani) juga selalu secara spontan menyebut Insya Allah, dan yang lainnya, begitupun dengan Ibu Mega. Tidak ada indikasi ciri-ciri PKI. Jadi, yang saya katakan memang benar kebenaran yang saya lihat," jelas Kapitra saat ditemui di halaman rumahnya, Senin.

Sekitar empat orang tidak dikenal dengan menggunakan helm dan masker melempar dua bom molotov ke rumah Kapitra Ampera di Jalan Tebet Timur Dalam 8, Jakarta Selatan sekitar pukul 19.20 WIB.

Menurut kesaksian istri dan asisten rumah tangga Kapitra, satu bom pecah dan gagal meledak, sementara sisanya juga gagal membakar isi garasi. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:antaranews.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/