Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
19 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
21 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
21 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
20 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
6 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Riau

Belum Sejahtera, Nilai Tukar Nelayan Tangkap Turun 1,20 Persen

Belum Sejahtera, Nilai Tukar Nelayan Tangkap Turun 1,20 Persen
Kamis, 23 Agustus 2018 14:56 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Nasib nelayan di Provinsi Riau belum sejahtera. Hal tersebut tercermin pada NTNP pada Juli 2018, yang mengalami penurunan sebesar 1,20 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,54 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,66 persen.

Turunnya It disebabkan oleh turunnya indeks harga di sebagian besar ikan pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 1,31 persen dan pada kelompok penangkapan laut sebesar 0,30 persen.

"Penurunan ini terjadi karena menurunnya harga kerang, lais, bawal," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom di Pekanbaru, Kamis (23/8/2018). 

Sementara itu, kenaikan Ib disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,86 persen, khususnya telur ayam ras, daging ayam ras, rokok kretek filter, dan rokok kretek. 

"Sedangkan naiknya indeks BPPBM sebesar 0,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya, khususnya es batu, oli atau pelumas, jaring angkat," ujarnya. ***

Kategori:Ekonomi, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/