Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
22 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
10 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
10 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
10 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Riau

Benarkah Puluhan Penghadang 'Emak-emak' Neno Warisman Bukan Orang Riau dan Massa Bayaran?

Benarkah Puluhan Penghadang Emak-emak Neno Warisman Bukan Orang Riau dan Massa Bayaran?
Salah satu penolak kedatangan 'emak' Neno Warisman saat diamankan massa. (foto medsos)
Minggu, 26 Agustus 2018 07:05 WIB
Penulis: Hermanto Ansam
PEKANBARU - Tabir penghadangan ''emak-emak'' Neno Warisman saat datang ke Pekanbaru, Sabtu (25/8/2018) masih kelam. Penolakan dan pemulangan tokoh #2019GantiPresiden itu, membuat tetesan tangis air mata mengalir disaat nama orang Riau ''dijual'' sebagai pihak yang menolak kedatangan aktifis anti kezaliman terhadap anak bangsa itu.

Benarkah yang menolak itu orang Riau? Pertanyaan itu masih terus mengalir disetiap orang yang menyaksikan langsung aksi puluhan orang tersebut. Mengapa tidak, saat ada salah satu penolak itu dikeroyok massa, ternyata kulit dan rambut pelaku berbeda dengan orang Riau kebanyakan yang terkesan lembut dan ramah, bukan berkulit hitam dan berambut keriting. Jika tidak orang Riau, lantas siapa? apakah itu massa bayaran? Itupun belum bisa terungkap oleh pihak kepolisian hingga aksi itu berakhir. Hingga saat ini pihak kepolisian belum menjelaskan siapa massa penolak kedatangan Neno Warisman, yang menjadi dasar pertimbangan kepolisian melarang deklarasi #2019GantiPresiden tersebut.

Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Riau kepada kantor berita Antara sebagaimana dikutip GoRiau.com, Minggu (26/8/2018) mengatakan bahwa pemulangan Neno dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru merupakan upaya menjaga wilayah itu kondusif.

"Polisi dan TNI menjaga agar jangan terjadi bentrok antara yang pro dan kontra. Kita menjaga wilayah ini kondusif, kita tentu ingin tidak ingin adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Sunarto di Pekanbaru, Ahad (26/8/2018).

Sebelumnya pada Sabtu (25/8) siang hingga sore ada massa melakukan aksi penghadangan menolak kedatangan Neno Warisman di Bandara Pekanbaru yang rencananya melakukan acara deklarasi #2019GantiPresiden pada Ahad (26/8/2018).

Massa tersebut kemudian tak terlihat lagi dan muncul massa lainnya mendesak aparat kepolisian untuk membiarkan Neno keluar dari bandara. Aksi tersebut berlangsung hingga kira-kira pukul 19.00 WIB dan massa pergi dari bandara lalu kembali lagi menjelang pukul 22.00 WIB.

Hingga akhirnya diketahui Neno Warisman sudah dipulangkan dan sebagian massa pun bubar. Sementara pihak kepolisian masih berjaga depan gerbang ruas jalan keluar bandara.

Kabid Humas Polda Riau membenarkan bahwa Neno telah dipulangkan usai melalui proses negosiasi. "Itu wilayah otoritas bandara, petugas bandara melakukan upaya negosiasi. Proses nego lama, dari sore sampai malam," ungkapnya.

Terkait apakah pemulangan Neno tersebut karena acara deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru tidak diberi izin oleh kepolisian, Sunarto membantahnya. Menurut dia, awalnya pihak penyelenggara memberi tahu Kepolisian Resor Kota Pekanbaru.

Lalu Kepala Polresta Pekanbaru memberi saran agar tidak diberi izin. Kemudian di tengah perjalanan, ketua panitia mengundurkan diri dan mencabut surat izin keramaian. "Posisi kita dalam hal tidak menerima surat," kata Sunarto menambahkan.

Tersebar di Medsos

Keraguan bahwa bukan orang Riau yang menolak kedatangan aktifis Neno Warisman itu muncul di banyak media sosial khususnya facebook dan youtube. Sedikitnya ada 17 unggahan video di youtube yang sebagian sempat disimpan GoRiau.com, yang menggambarkan bahwa ada rekayasa penolakan di Pekanbaru dengan menyebutkan bahwa seolah-olah orang Riau menolak deklarasi #2019GantiPresiden.

Selain unggahan di youtube, juga ada bebarapa video yang dibrodcas warga di whatsapp yang menunjukkan aksi penghadangan lanjutan tetap berlangsung meski massa penolak sudah tidak ada di lokasi. Begitu juga pula proses pemulangan Neno Warisman yang dilakukan lewat tipuan bukan lewat rekayasa karena menurut Neno Warisman di unggahan videonya, dirinya disuruh pindah ke mobil karena akan diantar ke hotel, tapi ternyata bukannya diantar ke hotel, Emak Neno malah dibawa ke bandara.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan dari pihak berwajib terhadap kasus penghadangan anak-anak bangsa yang ingin menyampaikan suara rakyat yang semakin melarat lewat aksi #2019GantiPresiden ini. ***

Kategori:Umum, Riau, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/