Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
23 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
19 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
4
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
18 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
5
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
6
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Basarah: Generasi Milenial Dalam Ancaman Radikalisme dan Narkoba

Basarah: Generasi Milenial Dalam Ancaman Radikalisme dan Narkoba
Selasa, 28 Agustus 2018 18:50 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Basarah menyebut bahwa tantangan yang dihadapi generasi milenial saat ini semakin kompleks.

Narkoba dan pengaruh radikalisme adalah ancaman yang paling menonjol. Karena itulah, generasi milenial harus memiliki benteng diri yang kokoh sehingga mampu menangkal bekerjanya paham ideologi liberalisme yang salah satu modusnya dengan narkoba dan paham radikalisme agama melalui aksi penggalangan dan cuci otak generasi muda untuk ikut kelompok radikal dan bahkan terorisme.

Demikian disampaikan Ahmad Basarah ketika memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa dan mahasisiwi serta civitas akademik Universitas Pancasakti dengan tema "Penguatan Ideologi Pancasila di Kalangan Mahasiswa dan Civitas Akademik Universitas Pancasakti di Tegal, Jawa Tengah, Selasa 28 Agustus 2018.

Ketua Panitia 1 Ad-Hoc Haluan Negara MPR RI itu melanjutkan bahwa benteng yang dapat menjaga generasi milenial dari ancaman tersebut adalah dengan sosialisasi dan pembudayaan nilai-nilai ideologi Pancasila. Sebagai ideologi yang menjadi harmoni antara hubungan duniawi dan ukhrowi, Pancasila dapat mencegah generasi mileneal terjebak ke dalam kutub ekstrem liberalisme dan radikalisme.

"Di samping itu, generasi milenial harus waspada dan bijak dalam menggunakan media sosial. Sebab penyebaran paham-paham radikalisme dan gaya hidup bebas saat ini menyebar luas melalui jejaring media sosial. Dan dalam hal ini, generasi milenial mudah sekali terpapar, paham tersebut," beber Basarah yang ternyata putra asli dari Tegal tersebut.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu melanjutkan bahwa paham radikal mudah sekali menyebar di kalangan generasi milenial. Terlebih bagi mereka yang memiliki basis pemahaman agama dangkal, maka dengan mudah akan terpikat dengan strategi cuci otak dan indoktrinasi paham tersebut.

Masuknya paham radikal di kalangan generasi muda bukanlah isapan jempol semata. Berdasarkan data yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Terorisme bahwa ada 7 (tujuh) Perguruan Tinggi terkemuka di Indonesia yang sudah terpapar radikalisme. Karena itulah harus ada upaya sistematis untuk menangkal berkembangnya paham tersebut.

"Upaya konkret yang bisa dilakukan adalah dengan membangun kontra narasi dan memberikan pemahaman keagamaan yang tepat dan moderat melalui berbagai media sosialisasi dan pengajaran di setiap kampus . Hal lain yang juga penting untuk dilakukan adalah dengan menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila yang bersifat membumi" urai mantan Sekjen Presidium GMNI tersebut.

Masih kata Basarah, masalah lain yang juga harus diperhatikan dengan seksama adalah penyebaran narkoba. Merujuk pada temuan hasil survei nasional penyalahgunaan narkoba di Indonesia yang dilakukan Badan Nasional Narkotika (BNN) dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (PUSLITIKES UI) pada tahun 2017, penyalahgunaan narkoba pada kelompok pelajar sebesar 24 persen.

Tidak hanya itu, Indonesia juga menjadi market (pasar) dari penyebaran narkoba. Sebagai contoh pada pertengahan tahun 2017, Polda Metro Jaya berhasil mengungkap penyelundupan sabu sebesar 1 ton di Anyer, Kabupatan Serang, Banten. Kemudian pada Februari tahun 2018, TNI Angkatan Laut berhasil menangkap sabu seberat 1 ton dari Kapal MV Sunrise Glori di perairan Batam, Kepulauan Riau. Presiden Jokowi sendiri menyebut Indonesia darurat Narkoba, dan perang terhadap narkoba dicanangkan.

"Jadi yang diserang adalah generasi milenial nya. Narkoba adalah salah satu cara ampuh untuk menghancurkan bangsa melalui pengrusakan mental dan karakter generasi milenialnya. Karena itulah, peredaran narkoba di Indonesia harus diberantas dan generasi milenial harus diselamatkan masa depannya," demikian paparan Basarah.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/