Supaya tak Terjadi Kecelakaan, Jalan di Parit Baru Rohil Ditepuk Tepung Tawar
Penulis: Amrial
Jalan itu sudah rusak parah, kendaraan roda empat, terpaksa memilih sisi jalan yang juga berlobang dengan lebar memanjang.
'' Baru baru ini ada orang menepuk tepung tawar di jalan lobang itu. Mungkin tradisi orang melayu setelah terjadi kecelakaan," kata Rohani (64), warga desa Parit Baru kepada GoRiau.com, Kamis (30/8/2018).
Rohani menyampaikan, yang sering menjadi korban akibat gundukan dan jalan yang berlobang itu adalah pengendara yang memboncengi emak-emak. Karena sebagian besar warga yang melewati jalan rusak itu tidak mengetahuinya apalagi warga yang tinggal didaerah transmigrasi.
" Bunyinya sangat keras....Gdebruaak!!" tukasnya.
Sementara itu, suaminya Rohani, bernama Sutrisno mengungkapkan, kemarin ada kontraktor menutup jalan rusak pakai base, tapi anehnya tidak sekalian dijalan yang rusak seperti itu. Menurutnya, didasar jalan yang rusak itu dulunya terdapat gambangan yang dialas dengan kayu Meranti berlobang, sehingga untuk memperbaikinya harus dibongkar lagi.
"Di rumah kami aja pernah tiga orang korban yang dirawat dengan kondisi baju dan celana sudah dalam keadaan robek sebelum dibawa ke rumah sakit," terangnya.
Terkait kondisi jalan nasional lintas Ujung Tanjung - Bagansiapiapi, Bupati Rokan Hilir pernah meluapkan kekecewaannya. Karena pada tahun 2018 ini, dana untuk pemeliharaan jalan itu sudah dialokasinya sebesar Rp 4 Miliar namun hasil pengerjaannya tidak sesuai harapan.
"Dana itu berasal dari anggaran pusat. Tapi kontraktor yang mengerjakannya seperti tidak mengerjakan proyek itu," kata Suyatno baru baru ini.
Suyatno meminta pengusaha yang mendapatkan proyek pemeliharaan jalan lintas Bagansiapiapi - Ujung Tanjung untuk menindak lanjuti kerusakan jalan dan jangan sampai dirinya membuat keributan. Karena sebelum proyek itu berjalan, dia hanya melihat timbunan kecil yang sengaja ditumpuk tumpuk tengah jalan.
''Saya sudah berkali kali mencari siapa kontraktor pelaksana proyek pemeliharaan ini, tapi belum jumpa" kata Suyatno.
Sebagai tuan rumah, dia merasa tidak terima karena yang merasa dirugikan adalah pengguna jalan yang tidak lain adalah masyarakat Rohil itu sendiri. Dirinya berjanji akan menindaklanjuti permasalahan proyek itu jika tidak ditanggapi kontraktor pelaksananya. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, Peristiwa, Umum |