Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
18 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
18 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
18 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  Riau

Gara-gara Limbah Cemari Sungai Bawang Kuansing, PT SUN Ditutup

Gara-gara Limbah Cemari Sungai Bawang Kuansing, PT SUN Ditutup
Warga bersama aparat kepolisian menemukan kolam PT SUN jebol yang mengakibatkan pencemaran Sungai Bawang.
Jum'at, 31 Agustus 2018 22:49 WIB
Penulis: Wirman Susandi
TELUKKUANTAN - Masyarakat Singingi dan Singingi Hilir langsung mencari sumber limbah yang mencemari Sungai Bawang, Jumat (31/8/2018) siang. Dari penulusuran bersama aparat kepolisian, didapat limbah berasal dari kolam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sinar Utama Nabati (SUN).

"Kami menemukan kolam limbah jebol dan langsung mengalir ke sungai. Itu temuan kami bersama aparat kepolisian," ujar Damriadi, warga Kebunlado kepada GoRiau.com melalui saluran telpon.

Mengetahui hal itu, masyarakat yang datang dari enam desa sekitar DAS Sungai Bawang menuntut agar perusahaan ditutup. Sebab, perusahaan belum memiliki izin pengelolaan limbah.

"Dari diskusi tadi, ternyata mereka tak punya izin pengelolaan limbah. Karena itu, kami minta perusahaan ditutup sementara," ujar Damriadi.

Senada denga Damriadi, M Yasin selaku tokoh masyarakat Air Emas menyatakan bahwa perusahaan tersebut sudah dua kali mencemari sungai.

"Selain pencemaran sungai, juga terjadi pencemaran udara oleh perusahaan tersebut," ujar Yasin.

Kebocoran limbah juga diakui oleh Sunar selaku Kepala Pabrik PT SUN. Seperti yang dituangkan dalam berita acara penutupan sementara PKS tersebut. Limbah tersebut mengalir di sepanjang Sungai Bawang sampai ke Sungai Singingi.

Berita acara penutupan operasional tersebut ditandatangani perwakilan enam desa, kepala desa, manajemen PT SUN, Camat Singingi dan Singingi Hilir serta Sutoyo selaku Anggota DPRD Kuansing.

Setelah kesepakatan penutupan, PT SUN langsung mengeluarkan pengumuman yang ditujukan kepada suplyer, bahwa terhitung 1 September 2018 perusahaan tutup dan tidak menerima buah. ***

Kategori:Peristiwa, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/