Sebulan Elpiji Melon di Pelalawan Menghilang, Jika Ada, Harganya Mencapai Rp 35 Ribu
Penulis: Farikhin
Kondisi ini sangat dikeluhkan oleh warga, karena sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat sejak dikonversi dari minyak tanah.
Untuk memenuhi kebutuhan gas, warga terpaksa melakukan perburuan ke sejumlah tempat, meskipun harus membeli dengan harga yang selangit.
“Kalau 30 ribu masih bisa dimaklumi beli di warung, tapi kalau sudah 35 ribu sudah tak wajar lagi,” tutur Mak Lina, warga Jalan Arbes, Pangkalan Kerinci Timur, Rabu (12/9/2018).
Informasi yang diperoleh GoRiau, elpiji bersubsidi ini dijual bervariasi, mulai dari harga termurah Rp 20 ribu hingga Rp 35 ribu. Harga ini tergolong tidak wajar untuk di pusat ibukota kabupaten.
Pemerintah tidak lagi memberikan perlindungan terhadap konsumen, khususnya masyarakat ekonomi bawah yang seharusnya mendapatkan manfaat dari subsidi.
Harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 Kg untuk Kecamatan Pangkalan Kerinci sesuai SM Bupati Pelalawan Rp 18.000 per tabung. ***