Tingkatkan Tata Kelola Hutan dan Lahan Gambut, Konsorsium YMI, RWWG, dan Elang Ekspos Program Tegak
Penulis: Winda Mayma Turnip
Untuk aktivitas R1, yakni melakukan pembasahan kembali lahan gambut (Rewetting) untuk mencegah kekeringan lahan sehingga tidak mudah terbakar ketika musim panas datang. Adapun upaya yang dilakukan dalam aktivitas ini adalah membuat sekat di 67 unit kanal, melakukan penimbunan kanal sepanjang 5 KM, dan menggali 178 sumur bor dikawasan yang strategis.
"Kita akan menimbun kanal - kanal yang dibuka oleh pihak - pihak curang untuk kegiatan ilegal logging, dan sebagainya. Jadi yang kita timbun yang dikawasan konservasi atau hutan lindung, misalnya hutan desa, supaya gambutnya juga tidak kering karena kanal yang membocorkan air ke kawasan lain," ujar Direktur YMI, Muslim
Untuk aktivitas R2, adalah penanaman kembali (Revegetation). Pengayaan kembali populasi hutan dilakukan dengan menanam 61.000 bibit tanaman hutan di atas lahan seluas 130 hektar.
Selanjutnya untuk aktivitas R3, adalah mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal (Revitalization of local livelyhoods). Diantaranya dengan mengadakan Demplot PLTB, dan Agroforestry. Demplot atau demonstration plot merupakan sebuah metode pertanian yang diajarkan kepada petani menggunakan lahan percontohan, sedangkan Agroforestry merupakan bentuk pengelolaan hutan yang dipadu dengan penanaman komoditas tertentu.
"Program Tegak dengan aktivitas 3R tahun ini kita fokuskan di dua kabupaten, yakni Siak Sri Indrapura yang kita akan bina 4 desa dan Kabupaten Pelalawan dengan 14 desa. Kita memilih desa - desa ini karena kebetulan program ini pembiayaannya di Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) Sungai Kampar, jadi 18 desa ini adalah termasuk yang dikawasan KHG sungai kampar," pungkas Muslim.
"Program ini akan berlangsung selama 1 tahun, kemudian setelah program berakhir pada Maret 2019 nanti, baru kita akan menghitung berapa jumlah emisi yang telah berkurang," tambah Direktur RWWG, Sri Wahyuni. ***