Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
23 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
23 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
5
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
23 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
22 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Akui Terima Suap, Bupati Purbalingga Sebut Uangnya Untuk Kegiatan Partai PDI-P

Akui Terima Suap, Bupati Purbalingga Sebut Uangnya Untuk Kegiatan Partai PDI-P
Selasa, 18 September 2018 02:59 WIB
JAKARTA - Bupati Purbalingga nonaktif, Tasdi, mengaku uang suap yang dia terima dari pembangunan Purbalingga Islamic Center digunakan untuk kegiatan PDI Perjuangan Purbalingga yang saat itu dipimpinnya.

Hal tersebut dia sampaikan saat hadir sebagai saksi dari 4 terdakwa, Kepala ULP Pemkab Purbalingga Hadi Iswanto, dan pihak swasta yaitu Hamdani Kosen, Librata Nababan, dan Adirawinata Nababan.

Tasdi semula selain sebagai bupati juga menjabat ketua DPC PDIP Purbalingga. Namun setelah ditangkap KPK 4 Juni 2018 lalu, ia dipecat dari partai. Tasdi diduga menerima suap dari pembangunan Purbalingga Islamic Center sebesar Rp 500 juta.

Dalam kesaksiannya, Tasdi mengaku menyampaikan kepada Hadi butuh uang Rp 500 juta. Hadi kemudian melanjutkan pesan itu ke Librata.

"Saya sampaikan butuh Rp 500 juta untuk kepentingan partai," kata Tasdi di pengadilan Tipikor Semarang, Senin (17/9/2018).

Menurutnya, sebagai kader partai, dia punya komitmen. Dan untuk memenangkan Pilkada ia membutuhkan uang tersebut karena jika sampai kalah maka tidak akan mendapatkan rekomendasi untuk maju sebagai bupati di periode kedua.

"Saya bertanggungjawab memenangkan partai. Kalau tidak memenangkan partai, nanti tidak direkomendasi lagi," tandasnya.

Dari kebutuhan Tasdi Rp 500 juta, ia mengaku baru menerima Rp 315 juta dan uang dalam dolar yaitu 20 ribu USD. Suap tersebut dimaksudkan juga agar PT Sumber Bayak Kreasi memenangkan proyek Purbalingga Islamic Center tahun 2018.

Untuk diketahui Tasdi dan Hadi ditetapkan sebagai penerima suap sedangkan 3 pengusaha ditetapkan sebagai pemberi suap. Tasdi belum menjalani sidang sebagai terdakwa. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:detik.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, Politik, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/