Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
20 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
2
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
20 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
3
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
4
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
5
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
20 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Bakal Dipolisikan, Reaksi Peniru Suara Jokowi Malah Tambah Lucu

Bakal Dipolisikan, Reaksi Peniru Suara Jokowi Malah Tambah Lucu
Sabtu, 22 September 2018 11:35 WIB
JAKARTA - Sony Al-Ihsan Marta kaget. Dia membaca sebuah berita di salah satu website bahwa dirinya bakal dipolisikan. Aksi dia meniru suara dan gaya Presiden Jokowi saat diwawancara wartawan, jadi pemicunya.

Video Sony Al-Ihsan Marta memang viral di mana-mana. Banyak yang mengapresiasi. Gayanya bicaranya disebut-sebut sangat mirip dengan Presiden Jokowi. Video itu pun dimanfaatkan simpatisan calon tertentu pada Pilpres 2019.

"Tidak ada yang kontak saya (soal dipolisikan). Saya perhatikan cuma ada di salah satu laman website," kata Sony Jumat malam (21/9/2018), seperti dikutip dari Detikcom. 

Sony mengaku kaget, namun tidak khawatir. Dia yakin aksi kreatifnya itu bukan hal yang bisa dipolisikan. Dia lantas membandingkan dengan aksi Butet Kertaradjasa menirukan gaya Soeharto. Ada juga Sujarwo alias Jarwo Kwat yang menirukan sosok JK dan beberapa aksi komedian lainnya. 

Sony juga mengaku sangat paham bahwa tidak ada pelanggaran hukum dalam videonya tersebut. "Saya mahasiswa hukum. Di parodi itu tidak ada delik hukum," ujar mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim ini.

Sony sadar bahwa video buatannya rawan digiring masuk ke ranah politik, apalagi saat Pemilu 2019 ini. Tapi dia menegaskan, video itu dibuat bukan untuk condong atau mendiskreditkan calon manapun. 

"Memang sekarang tahun politik jadi netizen lebih sensitif. Kalau saya lihat, video saya bisa menguntungkan dua belah pihak kan bisa dijadikan hiburan untuk pendukung masing-masing kandidat," tutup Sony. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:detik.com
Kategori:Peristiwa, Hukum, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/